Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PENGAJAR Kajian Terorisme pada Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia, Mulawarman Hanase, mengingatkan bahwa konflik Palestina-Israel harus diantisipasi dari kelompok teror yang ingin menunggangi momentum tersebut.
"Para kelompok teror di seluruh dunia itu bisa diibaratkan sebagai rumput yang sebelumnya terkena musim kemarau dan kondisinya menjadi kering. Ketika memanasnya kembali perang Palestina-Israel ini, seakan-akan mereka adalah rumput kering yang tiba-tiba saja mendapatkan air yang banyak," kata dia seperti dikutip Antara di Jakarta, Jumat (20/10).
Hal yang dikhawatirkan banyak negara, kata Mulawarman, adalah dampak konflik yang sangat mungkin meluas dan ditunggangi oleh banyak kepentingan, termasuk kepentingan kelompok teror.
Untuk itu, dia mengingatkan jangan sampai konflik Palestina-Israel justru menjadi pekerjaan besar bagi Indonesia dan negara-negara di Timur Tengah untuk meredam munculnya aksi-aksi kekerasan lainnya.
"Mungkin pada awalnya adalah dalam konteks Palestina-Israel, tapi kemudian beralih pada konteks lain, seperti menyemangati warga sipil untuk ikut melakukan aksi-aksi teror, baik di wilayah Timur Tengah maupun di Indonesia," kata dia.
Menurut akademisi yang pernah melakukan penelitian di Gaza ini, bentrokan yang terjadi saat ini merupakan buah dari rentetan peristiwa yang sebelumnya terjadi, setidaknya lima tahun terakhir, sehingga memicu kemarahan dari kedua belah pihak.
"Banyak sekali peristiwa penting yang bisa menjadi latar belakang konflik saat ini. Beberapa faktor pemicu peperangan ini sebenarnya merupakan ekses (dampak berlebih) dari peristiwa-peristiwa sebelumnya, lalu meletuslah peperangan secara besar-besaran," paparnya.
Lebih lanjut, Mulawarman menjelaskan ada beberapa faktor yang menjadi penyebab konflik Palestina-Israel kembali memanas. Salah satunya, solusi pendirian dua negara (two-state solution) yang digagas Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Solusi itu, kata dia, dianggap jauh dari sikap netral karena sangat menguntungkan Israel. Pasalnya, salah satu ketentuan dari solusi tersebut adalah pemindahan Kota Yerusalem dalam wilayah Israel, yang ditandai dengan pemindahan gedung kedutaan besar Amerika Serikat ke Jerusalem.
Baca juga: Hubungan India-Kanada Semakin Panas, Ottawa Tarik 41 Diplomatnya
"Dulu ketika rencana ini disampaikan ke publik, hal ini memicu reaksi perlawanan yang luar biasa, baik melalui kritik maupun aksi-aksi kekerasan yang terjadi di Palestina, khususnya di Jalur Gaza," katanya.
Faktor lain, sambung Mulawarman, adalah adanya momentum normalisasi negara-negara anggota Liga Arab dengan Israel sekitar 2020.
Dia menjelaskan bahwa Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Maroko adalah beberapa contoh negara yang melakukan proses normalisasi diplomasi tersebut. Menurutnya, hal ini berpengaruh terhadap konstelasi politik internal di Palestina.
"Dalam paradigma masyarakat Palestina, khususnya di Gaza saat ini, mereka yang menjalin hubungan diplomatik dengan Israel berarti tidak mendukung Palestina. Walaupun negara-negara Arab ini juga memiliki pandangan yang berbeda. Liga Arab sendiri seolah juga memiliki pergeseran paradigma bahwa menjalin hubungan diplomasi dengan Israel, bukan berarti tidak mendukung Palestina," kata Mulawarman.
Di sisi lain, Mulawarman menjelaskan bahwa ada dua kekuatan besar yang menentukan arah politik dan perjuangan di Palestina, yakni Fatah dan Hamas.
"Hamas merupakan perwakilan mayoritas suara di Palestina, namun ia bukanlah representatif otoritas pemerintahan Palestina. Walaupun memegang mayoritas suara, Hamas tetap menjadi oposisi," katanya.
Mulawarman menjelaskan Hamas menjadi oposisi karena pada 2007, terjadi konflik internal di Palestina antara Fatah dan Hamas. Fatah tidak menerima ketika Hamas menang pemilu, sebab menilai Hamas tidak bisa merepresentasikan proses perdamaian Palestina.
Fatah, ucap Mulawarman, mengambil sikap bahwa proses perdamaian yang dicapai melalui peperangan, seperti yang Hamas lakukan, sudah tidak efektif lagi untuk mencari solusi perdamaian.
"Makanya Presiden Palestina itu sampai saat ini adalah Mahmoud Abbas yang berasal faksi Fatah. Ia menjalankan pemerintahannya di Ramallah, Tepi Barat (West Bank), tetapi Hamas juga memiliki pemerintahannya sendiri di Gaza," imbuh Mulawarman yang juga merupakan Dosen Filsafat Pascasarjana Perguruan Tinggi Ilmu Quran Jakarta itu. (Ant/I-1)
Komnas HAM merespons serius situasi di Papua dalam kerangka dan tujuan tunggal, yaitu untuk mewujudkan Papua Tanah Damai melalui berbagai upaya rekonsiliasi dan perdamaian.
Dorong upaya-upaya rekonsiliasi untuk mewujudkan perdamaian di Bumi Cenderawasih.
KOMISI Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menghimbau kepada semua pihak untuk tidak menggunakan pendekatan kekerasan dalam menangani konflik antara KKB dan aparat di tanah Papua
Eropa sedang bergegas mempersiapkan warganya untuk menghadapi ancaman konflik yang semakin meningkat dan berada di ambang pintu.
Konflik terjadi karena perbedaan nilai, sumber daya terbatas, atau komunikasi buruk. Pahami penyebabnya untuk solusi efektif!
TNI kembali memberangkatkan bantuan kemanusiaan dari pemerintah Indonesia untuk korban gempa di Myanmar dengan menggunakan 2 pesawat militer.
SERANGAN hari pertama Israel terhadap Iran telah menaikkan harga minyak dunia yang signifikan.
KONFLIK antara Israel dan Iran terus berlanjut tanpa tanda-tanda mereda. Peperangan memasuki hari kelima pada Selasa. Kedua negara saling meluncurkan rudal sejak Jumat pekan lalu.
PARA pemimpin negara-negara anggota G7 menyerukan agar ketegangan di Timur Tengah segera diredakan. G7 menyatakan sikap bahwa Iran tidak boleh memiliki senjata nuklir.
Presiden AS Donald Trump memutuskan meninggalkan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 lebih awal pada Senin (17/6) waktu setempat, menyusul memanasnya situasi antara Israel vs Iran.
Pemain Tottenham Hotspur Manor Solomon sedang pulang kampung ke Israel untuk menyelenggarakan pernikahan.
Kementerian Luar Negeri memastikan bahwa kondisi warga negara Indonesia (WNI) di Iran dan Israel tetap aman di tengah konflik dan saling tembak rudal antara kedua negara tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved