Headline
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.
KELOMPOK Yahudi sayap kiri Amerika Serikat (AS) berkumpul di luar Gedung Putih, Washington, Senin (16/10). Mereka mendesak pemerintahan Joe Biden menekan Israel agar membatalkan rencana untuk melakukan invasi militer ke Gaza dan mengumumkan gencatan senjata.
Mereka juga menuduh pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu merencanakan genosida terhadap warga Palestina. Para pengunjuk rasa itu berasal dari kelompok kampanye IfNotNow dan Jewish Voice for Peace.
Selain slogan-slogan pembebasan Palestina, mereka juga membawa plakat dan menyanyikan lagu-lagu kuno Yahudi. Mereka memprotes tanggapan tidak bermoral Israel terhadap warga Palestina.
Baca juga: Biden Besok Kunjungi Israel
Setidaknya 30 demonstran ditangkap. Salah satu pemimpin aksi, Yotam mengatakan 150 aktivis secara sukarela siap ditahan demi tersampaikannya pesan-pesan aksi ini.
Para demonstran juga mengarahkan pandangan mereka pada Biden, yang menurut mereka terlibat dalam pengeboman balasan Israel yang telah menghancurkan Gaza, memutus aliran air dan listrik, dan menyebabkan hampir 3 ribu warga Palestina tewas, termasuk 700 anak-anak.
Kritik terhadap Presiden AS tersebut muncul ketika ia sedang mempertimbangkan tawaran perdana menteri Israel untuk mengunjungi 'Negeri Zionis' itu.
Baca juga: Blinken : Israel Siap Buka Koridor Kemanusiaan di Gaza, Palestina
Biden telah memberikan dukungan tegas terhadap negara tersebut sejak negara tersebut diserang, namun memperingatkan bahwa pendudukan kembali Gaza yang secara resmi ditarik oleh Israel pada 2005 adalah sebuah kesalahan.
Demonstrasi itu terjadi ketika Gaza menghadapi krisis kemanusiaan yang semakin parah ketika lebih dari setengah juta orang meninggalkan rumah mereka di utara wilayah kecil itu. Langkah tersebut sebagai persiapan untuk invasi darat Israel dengan tujuan menghancurkan Hamas.
Berdiri di luar gerbang Gedung Putih, Direktur Politik IfNotNow Eva Borgwardt menuntut pertemuan mendesak dengan Biden.
“Taruhannya adalah hidup atau mati. Kami di sini untuk memberi tahu Presiden Biden, sebagai panglima militer paling kuat di dunia, bahwa dia perlu melakukan segala daya untuk menuntut gencatan senjata, menuntut deeskalasi, membebaskan sandera Israel, dan mengatasi konflik. Keadaan ini yang telah membawa kita ke dalam mimpi buruk ini," ungkapnya dalam orasinya.
Massa juga menyatakan siap melakukan pembangkangan sipil untuk mempengaruhi kebijakan AS, termasuk memblokir pintu masuk dan keluar Gedung Putih.
Sambil memegang plakat bertuliskan slogan-slogan termasuk 'Kesedihan saya bukanlah senjata Anda' dan 'Hentikan genosida di Gaza', mereka mengatakan fokus mereka adalah mengakhiri dukungan AS terhadap pendudukan Israel di Tepi Barat dan apa yang mereka gambarkan sebagai sistem apartheid' di negara Yahudi tersebut.
Beberapa orang menggambarkan retorika Israel terhadap warga Palestina setelah serangan Hamas sebagai tindakan genosida. Beberapa peserta aksi mengibarkan bendera Palestina, sementara yang lain membawa plakat 'Bebaskan Palestina' dan mengenakan kippa atau kopiah Yahudi. (The Guardian/Z-1)
KONDISI kelaparan di Jalur Gaza kini mencapai titik kritis dan mengancam nyawa lebih dari dua juta penduduk Palestina.
KRISIS gizi di Jalur Gaza, Palestina, mencapai titik kritis dengan lonjakan kematian yang mencolok sepanjang Juli 2025. Hal itu diungkapkan WHO dalam laporan terbaru yang dirilis 27 Juli 2025.
Caisse de Prévoyance de l'Etat de Geneve (CPEG), dana pensiun pemerintah di Jenewa, Swiss, memutuskan untuk mencabut investasinya dari obligasi pemerintah Israel.
DANA pensiun swasta terbesar di Norwegia, KLP Pension, memutuskan untuk mencoret dua perusahaan raksasa industri pertahanan dari portofolio investasinya.
Pelapor Khusus PBB untuk wilayah Palestina, Francesca Albanese, membongkar keterlibatan sejumlah perusahaan internasional dalam mendukung genosida Israel itu.
ISRAEL menyatakan akan membuka jalur udara bagi negara-negara asing yang ingin mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza dalam beberapa hari ke depan.
Prancis akan menjadi kekuatan Eropa paling signifikan yang mengakui negara Palestina dan yang pertama di antara negara-negara demokrasi kaya G7 yang melakukannya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved