Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
KOLOMBIA mengatakan duta besar Israel seharusnya meninggalkan negara Amerika Selatan ini seiring memudarnya kontroversi terkait pernyataan Presiden Gustavo Petro mengenai perang dengan Hamas.
Awalnya, Menteri Luar Negeri Alvaro Leyva mengatakan utusan Israel, Gali Dagan, setidaknya harus meminta maaf dan pergi setelah mengkritik perbandingan Petro antara serangan Israel di Gaza dengan penindasan Nazi terhadap orang Yahudi.
Leyva mengeluarkan kritik keras di media sosial terhadap "ketidakberesan" respons Israel terhadap Petro, dengan menambahkan, "Aib."
Baca juga: Presiden Kolombia Samakan Pengepungan Gaza oleh Israel dengan Aksi Nazi
Dalam kiriman selanjutnya, Levya mengklarifikasi ia hanya menuntut penghormatan terhadap presiden Kolombia. "Saya tidak mengatakan bahwa duta besar Israel dideportasi."
Setelah serangan Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan lebih dari 1.400 orang, dan pengumuman Israel mengenai pengepungan balasan di Gaza, Petro menuduh Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menggunakan bahasa yang mirip dengan apa yang dikatakan Nazi tentang orang Yahudi.
Baca juga: Mesir Sebut Tindakan Israel di Gaza Sudah Melampaui Prinsip Membela Diri
Petro, yang merupakan presiden kiri pertama Kolombia, mengatakan dalam salah satu kiriman di media sosial, "bangsa-bangsa demokratis tidak boleh membiarkan Nazisme kembali muncul dalam politik internasional."
Kemudian pada hari Minggu, Israel, salah satu penyedia senjata utama bagi militer Kolombia, mengumumkan menghentikan ekspor keamanan ke negara Amerika Selatan ini seiring meningkatnya perselisihan diplomatis.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Lior Haiat, mengatakan duta besar Kolombia, Margarita Manjarrez, telah dipanggil terkait pernyataan "hostil dan anti-Semit" dari Petro.
"Pernyataan presiden disambut dengan keheranan," kata juru bicara tersebut.
Dia menuduh Petro mendukung kekejaman yang dilakukan oleh teroris Hamas, memupuk anti-Semitisme, memengaruhi perwakilan Negara Israel, dan mengancam perdamaian komunitas Yahudi di Kolombia.
Duta besar Dagan mengatakan minggu lalu para pengunjuk rasa telah meninggalkan graffiti, termasuk swastika, di fasad kedutaan.
Menanggapi pernyataan Haiat, Petro mengatakan bahwa negaranya tidak mendukung genosida. "Jika kita harus menangguhkan hubungan luar negeri dengan Israel, kita akan menangguhkannya," tambahnya.
Pasukan bersenjata Kolombia, yang terlibat dalam konflik selama beberapa dekade dengan gerilyawan kiri, paramiliter sayap kanan, dan kartel narkoba, menggunakan senjata dan pesawat buatan Israel. Negara ini memiliki sejarah hubungan diplomatik dan militer yang kuat dengan Israel dan Amerika Serikat.
Petro juga terlibat dalam perang kata-kata secara online dengan duta besar, Dagan, yang telah mendesak presiden untuk mengutuk serangan teroris terhadap warga sipil tak bersalah.
Dalam tanggapannya, Petro mengatakan: "terorisme adalah membunuh anak-anak tak bersalah, baik itu di Kolombia atau di Palestina."
Dagan kemudian mengundang Petro untuk mengunjungi memorial Holocaust di Yerusalem dan kamp kematian Auschwitz-Birkenau, yang dibalas presiden dengan mengatakan dia melihat hal serupa dilakukan di Gaza.
"Tidak ada demokrat di dunia yang dapat menerima Gaza diubah menjadi kamp konsentrasi," tambah Petro.
Awalnya, Kementerian Luar Negeri Kolombia telah mengeluarkan pernyataan dengan tegas mengutuk terorisme dan serangan terhadap warga sipil yang terjadi di Israel dan mengungkapkan solidaritas dengan korban Hamas.
Tautan ke pernyataan tersebut kemudian dinonaktifkan, dengan tautan yang baru yang tidak menyebutkan kata "terorisme." (AFP/Z-3)
Gedung Putih mengumumkan AS akan membatalkan tarif yang direncanakan untuk barang Kolombia. Setelah Kolombia sepakat menerima migran yang dideportasi.
AS akan memberlakukan larangan perjalanan dan segera mencabut visa AS yang diberikan kepada pejabat Kolombia serta semua sekutu dan pendukungnya.
Presiden Kolombia, Gustavo Petro, membalas Donald Trump dengan mengumumkan tarif 50% terhadap AS.
Presiden Donald Trump mengumumkan tarif 25% sebagai balasan terhadap Kolombia setelah Presiden Gustavo Petro memblokir penerbangan deportasi militer AS.
Kolombia telah mengumumkan penangguhan ekspor batu bara ke Israel sebagai bentuk protes terhadap tindakan militer Israel di Gaza.
Presiden Kolombia Gustavo Petro memerintahkan pembukaan kedutaan besar di Ramallah, Palestina, sebagai bagian dari upaya kebijakan luar negeri mengakui negara Palestina.
Sektor pertahanan memperkuat peran aktif Indonesia di forum internasional untuk mendorong penyelesaian konflik global, termasuk di Israel-Palestina dan Rusia-Ukraina.
Israel berencana menyetujui proyek permukiman E1 di Tepi Barat yang tertunda. Namun proyek ini menuai kecaman internasional.
Keputusan Indonesia meningkatkan langkah bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina di Jalur Gaza didasari dengan semakin mendesaknya tuntutan aksi konkret akibat kekejaman Zionis Israel.
MENTERI Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, mengatakan pihaknya telah menyiapkan daftar personel polisi Palestina yang akan menjalani pelatihan di Mesir dan Yordania.
JUMLAH kematian akibat malanutrisi di tengah pengepungan dan krisis pasokan makanan di Jalur Gaza bertambah menjadi 235 orang, termasuk 106 anak.
MILITER Israel menghancurkan lebih dari 300 rumah selama tiga hari terakhir di lingkungan Zeitoun, Jalur Gaza tengah. Ini merupakan rencana pendudukan yang sedang berlangsung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved