Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PRESIDEN Mesir Abdel Fattah al-Sisi mengatakan kepada Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken, Minggu (15/10), bahwa tindakan Israel di Gaza telah melampaui prinsip membela diri dan menjadi hukuman kolektif.
Kantor berita Turki, Anadolu, mengutip laporan Cairo News Channel (CNC), yang melaporkan bahwa al-Sisi bertemu dengan Blinken di Kairo, ibu kota Mesir ketika menlu AS itu melakukan kunjungan ke Mesir.
Kunjungan Blinken ke Mesir itu merupakan bagian dari lawatannya di Timur Tengah untuk menegaskan kembali dukungan Washington bagi Israel, yang sedang berperang dengan kelompok militan Palestina, Hamas.
Baca juga: UNRWA Sebut Berhentinya Pasokan Air ke Jalur Gaza Berpeluang Sebarkan Penyakit
Dalam pertemuan dengan Blinken, al-Sisi mengatakan bahwa respons Israel telah melampaui prinsip membela diri menjadi hukuman kolektif terhadap Gaza, yang merupakan rumah bagi lebih dari 2,3 juta warga Palestina.
Dia juga menekankan bahwa tidak adanya solusi terhadap masalah Palestina telah meningkatkan kemarahan.
Al-Sisi menambahkan menunda masalah Palestina akan memperpanjang penderitaan rakyat Palestina dan memakan lebih banyak korban.
Baca juga: Indonesia dan OKI Berusaha Cegah Bencana Kemanusiaan di Gaza
Blinken melakukan lawatan ke negara-negara Timur Tengah untuk mengunjungi Israel, Yordania, Qatar, Bahrain, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Mesir pada 11-15 Oktober.
Rangkaian lawatannya itu ditujukan untuk bertemu dengan para pejabat negara-negara itu dalam rangka membahas upaya agar konflik Israel-Palestina tidak meluas.
Serangan Israel di Gaza terus berlanjut dan lebih dari 2 juta warga Gaza terisolasi sejak Israel melancarkan bombardemen dan blokade intensif sebagai pembalasan atas serangan yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober.
Menurut Israel, sudah sekitar 600 ribu penduduk Gaza bergerak dari daerah utara ke selatan sejak Israel, pekan lalu, memerintahkan penduduk Gaza utara agar menyingkir ke bagian selatan salah satu kantong Palestina.
Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan sedikitnya 2.750 orang tewas akibat serangan Israel, yang seperempat dari mereka adalah anak-anak, dan hampir 10.000 orang terluka. Sekitar 1.000 orang lainnya hilang dan diyakini berada di bawah reruntuhan.
Israel dilaporkan sedang bersiap untuk melancarkan serangan darat ke Gaza. (Ant/Z-1)
PRESIDEN Mesir Abdel Fattah Al Sisi melakukan pembicaraan telepon dengan Presiden Iran Masoud Pezeshkian untuk membahas pentingnya mencegah eskalasi konflik di kawasan Timur Tengah.
PRESIDEN RI Prabowo Subianto, melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Arab Mesir, Abdel Fattah El-Sisi, di Istana Al Ittihadiyah pada Sabtu (12/4) siang waktu setempat.
Mesir mengusulkan rencana senilai US$53 miliar untuk membangun kembali Gaza, menekankan bantuan darurat, rekonstruksi infrastruktur, dan pengembangan ekonomi jangka panjang.
Kairo dan Amman dengan tegas menolak setiap upaya pemindahan atau relokasi warga Palestina dari tanah mereka.
Kesepakatan itu menjadi salah satu agenda pembicaraan Sisi di Irlandia, negara terakhir yang dikunjunginya dalam lawatan ke Eropa, termasuk Denmark dan Norwegia.
Dalam percakapan telepon, kedua presiden membahas situasi kemanusiaan, termasuk kurangnya pasokan bantuan dan bahan bakar yang berdampak pada rumah sakit.
UNRWA menyoroti sistem distribusi bantuan yang dikenal sebagai “Yayasan Kemanusiaan Gaza” (GHF), yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat.
Sistem distribusi bantuan yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat ini lebih melayani kepentingan militer dan politik dibandingkan kebutuhan rakyat sipil.
WFP PBB mengatakan hampir sepertiga penduduk Gaza harus menahan lapas.
Donald Trump mengisyaratkan dukungan untuk eskalasi militer Israel di Gaza.
PERDANA Menteri Kanada Mark Carney mengumumkan bahwa negaranya berencana untuk mengakui Negara Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Prancis jadi negara berkekuatan besar pertama di Eropa yang menyatakan secara terbuka niatnya mengakui Palestina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved