Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

1.000 Korban Jalur Gaza Masih Berada di Bawah Reruntuhan Bangunan

Ferdian Ananda Majni
16/10/2023 18:07
1.000 Korban Jalur Gaza Masih Berada di Bawah Reruntuhan Bangunan
Ribuan korban serangan Israel tertimpa bangunan(AFP)

KEMENTERIAN Dalam Negeri Hamas memperingatkan akan terjadinya krisis kemanusiaan dan lingkungan. Pasalnya, lebih dari 1.000 mayat warga Palestina terperangkap di bawah reruntuhan bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di Gaza.

Juru bicara kementerian dalam negeri Hamas, Eyad al-Bozom menyatakan keprihatinannya atas mayat-mayat yang membusuk tersebut.

"Lebih dari 1.000 orang hilang di bawah reruntuhan bangunan setelah banyak orang lainnya berhasil dikeluarkan hidup-hidup 24 jam setelah bangunan-bangunan tersebut hancur," lapor tim pertahanan sipil Palestina dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu (15/10).

Baca juga: Biden: Pendudukan Israel atas Gaza adalah Kesalahan Besar

Ratusan pejuang Hamas menyeberangi perbatasan menuju Israel pada 7 Oktober, menewaskan sedikitnya 1.400 orang dan menawan puluhan lainnya. Israel telah melakukan serangan udara di Jalur Gaza sejak saat itu.

Kementerian kesehatan setempat melaporkan jumlah korban tewas di Gaza mencapai 2.750 orang pada hari Senin, sementara jumlah korban luka-luka mencapai 9.700 orang.

Baca juga: Arab Saudi Desak Israel Setop Bom Gaza dan Berikan Palestina Haknya

Youmna ElSayed dari Al Jazeera, yang melaporkan dari Khan Younis, sebuah kota di selatan Gaza, mengatakan bahwa pengeboman Israel masih terus berlanjut di kota tersebut dan wilayah selatan lainnya meskipun Israel telah meminta warga untuk pergi ke selatan.

Pada Jumat pagi, militer Israel memerintahkan lebih dari satu juta orang untuk mengungsi dari bagian utara Jalur Gaza, termasuk Kota Gaza yang padat penduduknya. Perintah ini berlaku untuk hampir setengah dari 2,3 juta penduduk Gaza.

"Beberapa waktu lalu, lima ambulans tiba di rumah sakit di Khan Younis membawa korban luka-luka. Beberapa di antaranya, termasuk perempuan dan anak-anak, mengalami luka parah. Warga sipil terus menanggung beban agresi Israel," katanya.

"Rumah sakit, yang telah menggunakan generator setelah Israel memutus aliran listrik ke Gaza, menginformasikan bahwa mereka kehabisan bahan bakar dan tidak akan dapat beroperasi dalam waktu kurang dari 24 jam," tambahnya.

Senin lalu, Israel memutus akses Gaza terhadap makanan, bahan bakar, obat-obatan dan pasokan lainnya, dan mengumumkan pengepungan total.

"Kami melakukan pengepungan total terhadap Gaza... Tidak ada listrik, tidak ada makanan, tidak ada air, tidak ada gas - semuanya ditutup," kata Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant dalam sebuah pernyataan video pekan lalu, membenarkan langkah tersebut dengan menggambarkan warga Palestina sebagai "orang-orang yang kejam". (Aljazeera/Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya