Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Anggota Knesset Sebut Serangan Hamas Dampak Pemberangusan Etnis oleh Israel

Cahya Mulyana
09/10/2023 08:20
Anggota Knesset Sebut Serangan Hamas Dampak Pemberangusan Etnis oleh Israel
Knesset Israel Ofer Cassif mengatakan serangan Hamas itu akibat tindakan Israel atas Palestina.(AFP)

SERANGAN balasan Hamas yang berhasil mengacaukan Israel dinilai anggota parlemen Israel akibat pendudukan, penindasan, dan kekerasan bangsanya terhadap warga Palestina. 

"Saya memperingatkan situasi ini akan meletus jika Israel tidak mengubah perlakuan terhadap warga Palestina," kata Anggota Parlemen atau Knesset Israel Ofer Cassif.

Hamas melancarkan serangan multipel saat fajar dengan ribuan roket ditembakkan ke Israel. Para pejuang kelompok yang bermarkas di Gaza menyusup ke kota-kota Israel dan permukiman ilegal.

Serangan itu menyebabkan lebih dari 600 warga Israel tewas, termasuk puluhan tentara. Sementara itu, lebih 313 warga Palestina tewas dan 1.700 lainnya terluka dalam pemboman Israel di wilayah kantong Gaza yang terkepung.

Anggota koalisi sayap kiri Hadash itu mengaku telah mengingatkan potensi ini dapat meletus jika pendudukan Israel atau program tidak dihentikan. "Jika pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak mengubah kebijakannya terhadap Palestina serangan ini wajar terjadi," kata Anggota Hadash yang memiliki empat kursi di Knesset yang beranggotakan 120 orang itu.

Namun dia mengutuk dan menentang segala serangan terhadap warga sipil yang tidak bersalah. Berbeda dengan pemerintah Israel, pihaknya juga menentang penyerangan terhadap warga sipil Palestina.

"Kita harus menganalisis insiden-insiden mengerikan itu (serangan-serangan) dalam konteks yang tepat dan itu adalah pendudukan yang sedang berlangsung. Kami telah memperingatkan berkali-kali yang semuanya akan terjadi dan semua orang akan menanggung akibatnya terutama warga sipil yang tidak bersalah di kedua pihak. Dan sayangnya, itulah yang terjadi,” kata Cassif.

Pemerintah Israel, lanjut dia, yang merupakan pemerintahan fasis, mendukung, mendorong, dan memimpin pogrom terhadap warga Palestina. "Ada pembersihan etnis yang sedang terjadi. Jelas sekali tulisan itu ada di dinding, ditulis dengan darah orang-orang Palestina – dan sayangnya sekarang juga orang Israel,” tambahnya.

Lebih dari 20 ribu warga Palestina telah meninggalkan wilayah perbatasan Gaza untuk masuk lebih jauh ke dalam wilayah yang dikuasai Hamas untuk mencari perlindungan di sekolah-sekolah PBB, menurut UNRWA, badan PBB untuk pengungsi Palestina.

Sebelumnya, konflik antara Israel dan Hamas mengakibatkan kehancuran besar di Gaza dan serangan roket selama berhari-hari ke kota-kota Israel. Eskalasi yang terjadi saat ini lebih berbahaya dari biasanya, karena pemerintah sayap kanan Israel kali ini menggandrungi pelanggaran keamanan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Sementara warga Palestina terperosok dalam keputusasaan akibat pendudukan yang sedang berlangsung di Tepi Barat dan blokade yang mencekik di Gaza. "Satu-satunya hal yang menjadi perhatian Netanyahu bukanlah kesejahteraan warga Israel, apalagi warga Palestina di wilayah pendudukan,” kata Cassif.

Menurut dia Netanyahu tertarik untuk bertahan hidup dan hanya ingin keluar dari penjara. Itulah satu-satunya motivasi dan insentif yang mendorongnya melakukan banyak kebijakan yang ditentang di dalam dan luar Israel.

Netanyahu menghadapi banyak masalah hukum di dalam negeri setelah jaksa agung mengajukan beberapa tuduhan terhadapnya, termasuk penipuan, pelanggaran kepercayaan, dan korupsi. Pemimpin Israel membantah keras tuduhan tersebut.

Eskalasi terbaru ini meningkatkan prospek konflik regional yang lebih luas. Pada Minggu (8/10), Hizbullah, sebuah kelompok bersenjata kuat yang didukung oleh Iran, mengatakan bahwa mereka telah meluncurkan roket dan artileri berpemandu ke tiga pos di Shebaa Farms sebagai solidaritas dengan rakyat Palestina.

Israel mengatakan pihaknya menembakkan artileri ke wilayah Lebanon dari mana tembakan mortir lintas batas diluncurkan. Militer Israel mengatakan salah satu drone miliknya menyerang pos Hizbullah di kawasan Har Dov, sebuah kawasan di Shebaa Farms.

“Saya khawatir beberapa elemen seperti Hizbullah akan ikut serta dalam perang ini. Saya harap tidak, tentu saja. Tentu saja, demi semua orang, semua warga sipil, warga Palestina dan Israel, saya berharap hal ini akan berakhir secepat mungkin,” kata Cassif.

Ia menambahkan bahwa satu-satunya cara untuk menghentikan pertumpahan darah kedua bangsa adalah untuk mengakhiri pendudukan. (Al Jazeera/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya