Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Korban Tewas Gempa Bumi di Afghanistan Naik Jadi 2.445 Orang

Cahya Mulyana
09/10/2023 07:50
Korban Tewas Gempa Bumi di Afghanistan Naik Jadi 2.445 Orang
WHO memperkirakan jumlah korban tewas dari gempa bumi di Afghanistan kemungkinan terus meningkat.(AFP)

JUMLAH korban tewas akibat gempa bumi di Afghanistan saat ini mencapai 2.445 orang. Proses evakuasi korban bencana yang terjadi pada Sabtu (7/10) ini terus dilakukan, terkhusus di desa-desa yang hancur.

Gempa utama berkekuatan 6,3 skala Richter diikuti delapan gempa susulan yang cukup kuat. Itu mengguncang daerah yang sulit dijangkau karena berpusat di wilayah dengan jarak 30 kilometer barat laut ibu kota provinsi Herat.

“2.053 orang syahid di 13 desa, 1.240 orang luka-luka dan 1.320 rumah hancur total,” tulis juru bicara pemerintah Taliban Zabihullah Mujahid di situs media sosial X yang mengutip badan penanggulangan bencana.

Di desa Sarboland di distrik Zinda Jan, seorang reporter AFP melihat puluhan rumah hancur di dekat pusat gempa, yang mengguncang daerah tersebut selama lebih dari lima jam.

Bashir Ahmad, 42, mengatakan guncangan gempa pertama sangat dahsyat sehingga menghancurkan rumah-rumah penduduk. “Pada guncangan pertama, semua rumah runtuh. Mereka yang berada di dalam rumah dikuburkan. Ada keluarga yang belum kami dengar kabarnya,” katanya.

Wakil juru bicara pemerintah Bilal Karimi mengatakan tingkat kerusakan sudah mulai terlihat bersamaan dengan peningkatan jumlah korban jiwa. Sementara Nek Mohammad mengatakan kepada AFP bahwa dia sedang bekerja ketika gempa pertama terjadi sekitar pukul 11:00 waktu setempat.

“Kami pulang ke rumah dan melihat sebenarnya tidak ada yang tersisa. Semuanya telah berubah menjadi pasir,” kata pria berusia 32 tahun itu.

Dia menambahkan bahwa sekitar 30 jenazah telah ditemukan. Sejauh ini, kata dia, tidak ada bantuan makanan dan kebutuhan lainnya. "Tidak ada selimut atau apa pun. Kami di sini ditinggalkan pada malam hari bersama para martir kami," katanya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan jumlah korban diperkirakan akan meningkat seiring operasi pencarian dan penyelamatan yang sedang berlangsung.

Di kota Herat, warga meninggalkan rumah dan sekolah mereka, rumah sakit dan kantor dievakuasi ketika gempa pertama terasa. Namun, hanya ada sedikit laporan mengenai korban jiwa di wilayah metropolitan.

Afghanistan sudah dilanda krisis kemanusiaan yang mengerikan, dengan penarikan bantuan asing secara luas setelah kembalinya Taliban berkuasa pada 2021.

Provinsi Herat merupakan rumah bagi sekitar 1,9 juta orang di perbatasan dengan Iran dan juga dilanda kekeringan selama bertahun-tahun yang telah melumpuhkan banyak komunitas pertanian yang sudah kesulitan.

Afghanistan sering dilanda gempa bumi , terutama di pegunungan Hindu Kush, yang terletak di dekat persimpangan lempeng tektonik Eurasia dan India.

Lebih dari 1.000 orang tewas dan puluhan ribu orang kehilangan tempat tinggal pada bulan Juni tahun lalu setelah gempa berkekuatan 5,9 skala Richter – yang paling mematikan di Afghanistan dalam hampir seperempat abad – melanda provinsi miskin Paktika. (AFP/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya