Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

India Bersedia Memeriksa Bukti Klaim Kanada Terkait Kasus Pembunuhan Sikh

Thalatie K Yani
27/9/2023 05:50
India Bersedia Memeriksa Bukti Klaim Kanada Terkait Kasus Pembunuhan Sikh
India siap meninjau bukti keterlibatan New Delhi dalam pembunuhan Sikh yang dilontarkan Kanada.(AFP)

INDIA menyatakan kesiapannya meninjau bukti yang disajikan Kanada, yang mengklaim keterlibatan New Delhi dalam pembunuhan seorang pemisah Sikh di dekat Vancouver. Namun, India mengulangi kritiknya terhadap tindakan Ottawa.

Hubungan antara kedua negara tersebut memburuk pekan lalu setelah Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, secara publik mengaitkan intelijen India dengan pembunuhan pada Juni yang menewaskan Hardeep Singh Nijjar, seorang warga negara Kanada yang mempromosikan ide pembentukan negara Sikh yang terpisah dari India. Trudeau bahkan mengusir seorang diplomat India sebagai respons.

Subrahmanyam Jaishankar, Menteri Luar Negeri India, yang ditanya selama kunjungannya ke New York untuk Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) apakah India bersedia mengevaluasi bukti yang diajukan oleh Kanada, menyatakan pihaknya akan mengevaluasi informasi yang diberikan oleh negara mana pun.

Baca juga: Kanada Meminta Dukungan India dalam Penyelidikan Pembunuhan

"Jika ada peristiwa yang menjadi perhatian dan seseorang memberikan bukti konkret kepada pemerintah kami, tentu saja kami akan menyelidikinya," ujar Jaishankar dalam sebuah pernyataan di Dewan Hubungan Luar Negeri.

Meskipun Kanada telah meminta kerja sama India dalam penyelidikan ini, New Delhi menolak tudingan tersebut dan mengambil tindakan balasan, seperti menutup layanan visa bagi warga Kanada.

Baca juga: PM Kanada Desak India Akui Bunuh Pemimpin Sikh

"Kami telah memberikan banyak informasi kepada pihak Kanada mengenai kepemimpinan kejahatan terorganisir yang beroperasi dari Kanada," ujar Jaishankar mengacu pada pemisah Sikh.

"Ironisnya, kami khawatir bahwa situasi ini telah terjadi dalam konteks politik," katanya.

Selain itu, Jaishankar juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap serangan terhadap diplomat India dan kantor konsulat mereka, serta campur tangan dalam urusan politik India yang sering kali terjadi.

Kanada adalah tempat tinggal bagi sekitar 770.000 warga Sikh, yang merupakan sekitar dua persen dari populasi negara tersebut, dengan sejumlah vokal yang mendukung pembentukan negara Khalistan yang merdeka.

Gerakan pemisah Sikh sebagian besar telah meredup di dalam India, di mana pasukan keamanan telah menggunakan kekuatan mematikan untuk mengakhiri pemberontakan pada tahun 1980-an. (AFP/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya