Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEKRETARIS Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan bahwa dua negara anggota ASEAN, yakni Indonesia dan ASEAN, telah menjadi pelopor kemitraan dalam transisi energi berkelanjutan. Oleh karena itu, pihaknya sangat mendukung upaya percepatan pengurangan emisi yang dilakukan kedua negara tersebut.
“Kami bergantung pada kepemimpinan ASEAN agar dapat mempercepat pengurangan emisi dan diwaktu bersamaan dapat dipromosikan keadilan iklim di seluruh dunia,” kata Guteress dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (7/9).
Dia menambahkan ASEAN sangat terdampak pada perubahan iklim. Apalagi sebagai otoritas moral, Guterres menilai ASEAN dapat memberikan respon lebih tepat pada bencana iklim yang sedang terjadi.
Baca juga: Jokowi Harap Pertumbuhan Ekonomi Hijau Jadi Prioritas Kerja Sama ASEAN Plus Three
“Bila kita tidak melakukan apa-apa, kita telah mengalami 2,8 derajat peningkatan temperatur. Jadi ASEAN sangat penting untuk mengubah kebijakan,” ujarnya.
Dia juga meminta ASEAN berada di garis terdepan dan PBB sangat berharap peran lebih dari ASEAN dalam penaganan perubahan iklim tersebut.
Baca juga: Sektor Perikanan Perlu Didorong Menuju Ekonomi Hijau
“Kita sangat bergantung dalam kepemimpinan ASEAN,” pungkasnya. (Z-6)
Guterres telah mengirimkan surat resmi mengundang Amerika Serikat (AS), Inggris, Prancis, Rusia, dan Tiongkok untuk pertemuan yang akan digelar pada Senin (30/8).
Sekitar 113 orang berada di dalam penerbangan ke Doha yang dioperasikan oleh Qatar Airways milik negara.
Heyzer, 73, telah memegang berbagai posisi senior di PBB, khususnya antara 2007 dan 2014 sebagai Kepala Komisi Ekonomi dan Sosial untuk Asia dan Pasifik.
"Saya tahu kalian mungkin kecewa. Tapi kita berada dalam pertarungan hidup kita, pertarungan ini harus dimenangkan."
Juru Bicara Sekjen PBB Stephane Dujarric mengatakan bahwa Guterres juga telah memperhatikan pengunduran diri Perdana Menteri Sudan Abdalla Hamdok.
"Jika kita gagal memvaksinasi setiap orang, kita memunculkan varian baru yang menyebar melintasi perbatasan dan membuat kehidupan sehari-hari dan ekonomi terhenti.”
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa kondisi cuaca ekstrem berupa curah hujan sangat tinggi akan terus bertahan hingga Maret-April 2025.
Empat perempuan muda tersebut yakni Yola, asal Kota Kupang, Karmelita asal Kabupaten Nagekeo, Ina, asal Kabupaten Lembata dan Helda asal Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Di tengah krisis iklim dan krisis pangan, peran petani milenial dan pemanfaatan teknologi menjadi kunci penting bagi Indonesia dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Workshop pemilahan sampah diharapkan dapat mengedukasi kalangan anak anak untuk peduli lingkungan sejak dini.
Mengawali rangkaian acara menyambut ulang tahun, Swiss-Belresort Dago Heritage dan Zest Sukajadi Bandung menggelar kegiatan penanaman 141 pohon di Taman Hutan Raya, Ir. H. Djuanda, Bandung.
Konsorsium SNAPFI, merupakan tim proyek penelitian kolaboratif antara Pusat Perubahan Iklim Institut Teknologi Bandung (PPI-ITB) dengan Deutsches Institut für Wirtschaftsforschun
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved