Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
KETUA Parlemen Thailand Wan Muhammad Noor Matha saat konferensi pers di sela-sela Sidang Umum AIPA ke-44th di Fairmont, Senayan, Jakarta, Selasa (8/8), menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya terhadap pemerintah Indonesia karena telah mencapai kemajuan ekonomi tinggi.
Ia mengatakan keberhasilan Indonesia tersebut dapat menjadi contoh bagi negara-negara dunia internasional lainnya.
“Saya Muhammad Noor Matha as a speaker daripada Thailand, saya banyak ucap ucapan ribuan terima kasih kepada Bapak Presiden Indonesia yang beri masa saya berjumpa di tempat kerja Bapak Presiden," kata Muhammad Noor.
Baca juga: Sidang AIPA Ke-44, Indonesia Beri Masukan untuk Capai Stabilitas dan Kesejahteraan
"Saya beri ucapan pujian kepada Presiden yang menjadi pemimpin Indonesia dengan membawa kemajuan pemerintahan ekonomi tinggi, boleh jadi contoh kepada negeri lain-lain di dalam negeri ASEAN dan di dalam dunia. Saya ucapkan terima kasih,” ujar Ketua Parlemen Thailand.
Lebih lanjut, Ketua Parlemen Thailand mengungkapkan bahwa ia membawa dua poin kepentingan berupa hasil aspirasi rakyat Thailand kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo supaya memberi sokongan, terutama dalam kerja sama sektor perdagangan antara Thailand dengan Indonesia.
Baca juga: Puan Minta Jaga Kawasan ASEAN Kondusif Demi Masyarakat Maju dan Sejahtera
Kedua poin tersebut yaitu komitmen dalam meningkatkan sektor perdagangan rubber (karet), dimana Thailand dan Indonesia merupakan produsen karet terbesar nomor satu dan nomor dua dunia.
Thailand dan Indonesia Bahas Peningkatan Kolaborasi
Selain itu, dalam pertemuan antara Ketua Parlemen Thailand dengan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo tersebut juga membahas peningkatan kolaborasi dalam mengatasi permasalahan sektor perikanan dan kelautan kedua negara, diantaranya dalam upaya mengatasi illegal fishing.
Terlebih, sebelumnya antara Thailand dan Indonesia tercatat pernah memiliki perjanjian bilateral dalam bidang perikanan. Menutup wawancara, Ketua Parlemen Thailand kembali memuji atas keseluruhan komitmen kerjasama dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo tersebut.
Baca juga: Komite Sosial AIPA Sepakati Tiga Draf Resolusi untuk ASEAN yang Stabil dan Sejahtera
Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo pada Senin, (7/8/2023) menerima kunjungan kehormatan Ketua Parlemen tiga negara ASEAN secara serentak di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 7 Agustus 2023, salah satunya yaitu Ketua Parlemen Thailand selain Malaysia, dan Laos.
Presiden Jokowi dan para Ketua Parlemen sepakat mengenai pentingnya sentralitas ASEAN, terutama dalam menangani isu-isu di kawasan Asia Tenggara. (RO/S-4)
Strategi tarif resiprokal yang diterapkan AS kepada 10 negara ASEAN bertujuan mengurangi defisit perdagangan AS melalui meningkatkan tarif impor.
TikTok Southeast Asia Growth Summit 2025 merupakan forum yang mempertemukan kreator dan publisher dari seluruh kawasan untuk berbagi wawasan seputar tren konten.
Tantangan terkini dalam rezim perdagangan seperti proteksionisme dan tarif timbal balik mengubah tren rantai pasokan dan meningkatkan ketidakpastian.
Indonesia dinilai harus mengambil tindakan dan mengantisipasi perang Thailand dan Kamboja. Sebab konflik kedua negara itu dapat memberi dampak bagi ekonomi dan keamanan di kawasan ASEAN.
JURU Bicara Kementerian Luar Negeri Thailand, Nikorndej Balankura, mengatakan Bangkok siap berdialog dengan Kamboja perihal meningkatnya eskalasi di perbatasan.
WAKIL Ketua Komisi 1 DPR RI Sukamta khawatir berharap eskalasi konflik Thailand dan Kamboja di wilayah sekitar kuil suci Preah Vihear mereda.
Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI mengikuti pertemuan ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) Caucus ke-15 di Jerudong, Brunei Darussalam.
TPS 19 Banjar Teba, Kec. Jimbaran dipilih menjadi salah satu tempat yang dikunjungi oleh para observer.
Putu Supadma Rudana menegaskan pentingnya Program Pemantauan Pemilu atau Election Visit Program (EVP) 2024 yang dilaksanakan di Bali.
Sudah ada 19 negara sahabat dan tiga organisasi parlemen internasional mengonfirmasi akan menjadi pemantau atau observer pada penyelenggaraan Pemilu 2024 di Indonesia.
Negara tidak boleh mengurangi hak rakyat dalam menjalankan kedaulatannya, harus diberi ruang kebebasan yang seluas-luasnya bagi rakyat untuk memilih sesuai hati nuraninya,
Sidang Umum AIPA dihadiri oleh sekitar 600 delegasi yang terdiri dari parlemen ASEAN anggota AIPA, perwakilan parlemen negara observer dan organisasi internasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved