Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
RATUSAN titik kebakaran terus bermunculan di seluruh Kanada pada Jumat (9/6). Namun asapnya yang sempat membuat mutu udara di Amerika Serikat (AS) buruk kini berangsur-angsur membaik.
Steven Flisfeder, seorang ahli meteorologi kesiapsiagaan peringatan di Lingkungan dan Perubahan Iklim Kanada, meramalkan bahwa akhir pekan dapat membawa kualitas udara yang lebih baik di Toronto, kota terbesar di negara itu dan ibu kota keuangannya. Alasannya, kenaikan intensitas hujan dapat memadamkan kebakaran hutan sekaligus menekan dampak buruk asapnya.
Hujan yang tersebar diperkirakan terjadi di beberapa bagian Ontario selatan mulai Minggu (11/6). "Itu akan membantu menghilangkan kontaminan dari udara meskipun sedikit," katanya.
Baca juga: Asap Karhutla Kanada Buat Mutu Udara New York Paling Buruk di Dunia
Hampir 150 kebakaran hutan minggu ini mengurangi kualitas udara di Ontario dan timur laut AS. Perdana Menteri Quebec François Legault mengatakan jumlah pengungsi telah mencapai 13.500 orang.
Sejumlah negara seperti AS, Afrika Selatan, Prancis, Australia, dan Selandia Baru bersama dengan anggota Angkatan Bersenjata Kanada membantu petugas pemadam kebakaran setempat. Kekeringan di beberapa bagian provinsi barat Kanada berkontribusi pada awal musim kebakaran yang eksplosif di negara itu.
Baca juga: Hutan Kanada Membara, Ribuan Orang Mengungsi dan Menantikan Bantuan
Beberapa bagian Alberta utara, yang berada di bawah peringatan panas, mengalami kondisi kekeringan yang parah, menurut Monitor Kekeringan Kanada, sistem pemantauan yang dikelola pemerintah federal. Bagian timur AS dapat melihat beberapa penangguhan hukuman dari udara yang buruk pada awal minggu depan, ketika cuaca dingin diperkirakan akan melanda wilayah tersebut, kata Layanan Cuaca Nasional. (Straits Times/Z-2)
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalimantan Tengah luas lahan yang terbakar dari 1 Januari hingga 3 Agustus 2024 seluas 384,85 hektare
Ada pun total kerugian akibat kebakaran di Kabupaten Kuningan mencapai Rp17 miliar
Pembuatan sekat bakar penting dilakukan guna meminimalisir terjadinya kebakaran. Dengan adanya sekat bakar, saat terjadi kebakaran api tidak akan menjalar ke areal yang lebih luas.
Hingga Rabu sore, kobaran api masih dalam proses pemadaman oleh masyarakat dan pihak terkait.
Sebanyak 300 petugas gabungan dikerahkan untuk memadamkan kobaran api sejak Rabu (4/9) lalu
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved