Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
RUSIA melarang jurnalis negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat (AS), menyaksikan pencapaian ekonomi tahun ini melalui Forum Ekonomi Internasional St Petersburg (St Petersburg International Economic Forum/SPIEF). Gelaran ini menjadi panggung bagi Presiden Vladimir Putin untuk memamerkan kondisi ekonomi Rusia kepada investor global.
Forum tersebut dikenal dengan sebutan forum 'Davos' Rusia yang akan berlangsung mulai 14 hingga 17 Juni.
Rusia menggelar SPIEF sejak 1997 dan banyak tokoh terkemuka dunia menganggap forum tersebut sebagai jawaban Rusia atas Forum Ekonomi Dunia yang diadakan di Davos.
Baca juga: Konflik Rusia-Ukraina, Tiongkok Ungkap Kendala Wujudkan Negosiasi Perdamaian
St Petersburg adalah ibu kota yang dibangun oleh Tsar Peter the Great, 300 tahun yang lalu. Wartawan Barat belum pernah dilarang meliput forum tersebut sebelumnya.
"Kali ini memang telah diputuskan untuk tidak mengakreditasi publikasi dari negara-negara yang tidak ramah kepada SPIEF," kata Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada TASS.
Minat terhadap SPIEF selalu besar, kata dia, hanya jurnalis negara-negara sahabat Rusia yang bisa melaporkannya. Negara-negara yang tidak bersahabat adalah definisi yang digunakan oleh Moskow untuk menggambarkan mereka yang memberikan sanksi atas perang di Ukraina.
Baca juga: Prabowo Sarankan Rusia dan Ukraina Segera Lakukan Gencatan Senjata
Biro Reuters Moskow diberitahu oleh penyelenggara forum, Jumat (2/6), bahwa akreditasi untuk jurnalisnya dibatalkan setelah menerima konfirmasi akreditasi sebelumnya pada Kamis (1/6).
Ketika Rusia berkembang pesat pada 2000-an, investor dan para bankir Barat berbondong-bondong menghadiri forum tersebut.
Mereka mencari celah untuk berpartisipasi dalam ledakan pertumbuhan pada dekade pertama pemerintahan Putin. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, keberadaan investor Barat digeser oleh investor Tiongkok dan Arab.
Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman mengadakan pembicaraan dengan Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak di forum tersebut pada tahun lalu.
Putin, mantan mata-mata Rusia atau KGB yang berasal dari St Petersburg, mengatakan fokus Rusia beralih ke Tiongkok dan kekuatan Asia.
Pada 2021, Putin mengatakan kepada delegasi di forum bahwa acara dan forum besar seperti itu benar-benar menyatukan dan mendekatkan orang-orang dari berbagai negara.
“Rusia akan memfasilitasi pertemuan-pertemuan ini semaksimal mungkin, dan juga memfasilitasi berbagi pengalaman dan demonstrasi pencapaian terobosan dalam sains dan teknologi,” kata Putin. (VoA/Z-1)
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump, Jumat (8/8), mengumumkan bahwa dia akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada 15 Agustus di Negara Bagian Alaska.
Xi Jinping dilaporkan menyambut baik dialog antara Washington dan Moskow dan menegaskan kembali dukungan Beijing terhadap upaya penyelesaian perang.
Putin menawarkan Washington untuk mengakhiri permusuhan di Ukraina dengan imbalan Kyiv menyerahkan seluruh Oblast Donetsk, The Wall Street Journal melaporkan.
KREMLIN mengumumkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan menggelar pertemuan puncak dalam waktu dekat.
Donald Trump menyatakah telah terjadi kemajuan mengakhiri perang di Ukraina, setelah Steve Witkoff bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin.
Trump sebelumnya memberikan batas waktu hingga Jumat agar Rusia menunjukkan kemajuan nyata menuju perdamaian.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved