Rabu 31 Mei 2023, 23:33 WIB

Pengunjuk Rasa Bentrok dengan Tentara di Kota Pertambangan Emas Ghana

Ferdian Ananda Majni | Internasional
Pengunjuk Rasa Bentrok dengan Tentara di Kota Pertambangan Emas Ghana

Dok. Medcom
Ilustrasi tentara bersenjata lengkap

 

TENTARA bersenjata lengkap melepaskan tembakan untuk membubarkan para pengunjuk rasa di Kota Pertambangan Emas Obuasi, di wilayah Ashanti, Ghana.

Para tentara melakukan tindakan keras terhadap para penambang yang dianggap ilegal oleh pemerintah.

Pihak berwenang menangkap tujuh penambang ilegal saat keluar dari sebuah terowongan milik salah satu penambang emas terbesar di dunia, AngloGold.

Baca juga: Ukraina Mundur dari Kejuaraan Judo karena Atlet Rusia Tentara Aktif

Laporan-laporan media setempat bermunculan bahwa ratusan penambang lainnya terjebak di bawah tanah. Tidak jelas apakah mereka yang masih berada di bawah tanah tidak mampu atau enggan untuk keluar. Para kerabat mengatakan bahwa para penambang telah terjebak berhari-hari tanpa makanan atau air.

"Puluhan orang yang berhasil keluar ditangkap karena beroperasi secara ilegal di daerah tersebut," kata keluarga mereka kepada Al Jazeera.

Baca juga: Orangtua Tentara AS Ungkap Kegagalan Evakuasi di Kabul

Keluarga mereka menambahkan bahwa polisi meminta pembayaran tunai untuk membebaskan mereka.

"Suami saya adalah salah satu dari mereka yang terjebak," kata seorang wanita yang tidak mau menyebutkan namanya kepada Al Jazeera.

"Tidak ada pekerjaan lain di daerah itu sehingga kami bergantung pada pertambangan untuk mencari nafkah," jelasnya

Wanita tersebut mengatakan bahwa polisi menuntut US$2.700 per orang untuk pembebasan para penambang ilegal tersebut.

Seorang pria mengatakan kepada Al Jazeera bahwa mereka yang masih berada di bawah tanah terdengar berteriak-teriak.

"Mereka sekarat!" katanya.

"Apa yang salah dengan orang-orang yang pergi bekerja untuk mencoba memenuhi kebutuhan mereka?," tegasnya.

AngloGold mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Selasa (30/5) bahwa orang-orang yang tidak berwenang di bawah tanah dapat keluar.

"Tidak ada orang di bawah tanah yang dikurung dengan cara apa pun dan jalan keluar utama dari tambang tetap terbuka," tulis pernyataan tersebut. (Aljazeera/fer/Z-7)

Baca Juga

Getty Images via AFP

Amerika Resmikan Pusat Keamanan Kecerdasan Buatan

👤Ferdian Ananda Majni 🕔Jumat 29 September 2023, 15:30 WIB
BADAN Keamanan Nasional atau National Security Agency (NSA) Amerika Serikat (AS) telah mengumumkan pembentukan pusat keamanan kecerdasan...
AFP

Uni Eropa Siapkan Aturan Baru untuk Pencari Suaka dan Migran

👤Ferdian Ananda Majni 🕔Jumat 29 September 2023, 14:49 WIB
UNI Eropa (UE) pada Kamis (28/9) menyatakan kesiapan untuk menyetujui aturan-aturan baru mengenai bagaimana upaya penanganan para pencari...
AFP/Fethi Belaid

Respons PBB, Para Pemimpin Uni Eropa Cari Solusi Imigran

👤Ferdian Ananda Majni 🕔Jumat 29 September 2023, 14:05 WIB
PARA pemimpin Uni Eropa bertemu di Malta pada Jumat (29/9). Mereka akan melakukan pembicaraan yang difokuskan mengenai...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya