KOREA Utara (Korut) mengatakan telah menyelesaikan pembangunan satelit mata-mata pertama. Tetapi Tokyo mengatakan Pyongyang juga dapat menguji coba rudal balistik baru.
Pyongyang telah memberi tahu Jepang tentang rencana untuk meluncurkan satelit itu antara 31 Mei dan 11 Juni. Korut juga telah melakukan serangkaian uji coba rudal dan senjata dalam beberapa bulan terakhir, termasuk rudal balistik antarbenua (ICBM) berbahan bakar padat yang baru.
Pejabat Jepang menilai di tengah peluncuran itu dapat berubah menjadi uji rudal balistik. Jika ICBM itu diuji coba maka dapat jatuh dan memengaruhi perairan di dekat Laut Kuning, Laut China Timur, dan timur Pulau Luzon di Filipina.
Baca juga: Jepang Bekukan Aset dan Larang Ekspor ke-80 Entitas Rusia
Kantor Perdana Menteri Jepang mendesak Korea Utara untuk menahan diri dari peluncuran dan mengatakan akan bekerja sama dengan sekutu. "Kami sangat mendesak Korut untuk menahan diri dari peluncuran," kata kantor perdana menteri Jepang di Twitter.
Jepang akan bekerja sama dengan negara-negara terkait, seperti Amerika Serikat dan Korea Selatan mengantisipasi dampak dari peluncuran tersebut. Korut mengumumkan telah menyelesaikan pekerjaan satelit mata-mata pertamanya pada bulan April.
Baca juga: Tiongkok Dituduh Bertindak Diskriminatif terhadap Perempuan Tibet
Awal bulan ini, Presiden Korut Kim Jong Un memeriksa fasilitas satelit militer dan memberikan lampu hijau untuk rencana aksi masa depan. Peluncuran semacam itu akan menggunakan teknologi rudal jarak jauh yang dilarang berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB.
Analis mengatakan satelit mata-mata adalah bagian dari upaya Korut yang bersenjata nuklir untuk memajukan teknologi pengawasan, termasuk drone, dan meningkatkan kemampuannya untuk menyerang sasaran jika terjadi konflik.
Media Korut sebelumnya mengkritik rencana Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang untuk berbagi data real-time tentang peluncuran rudal Pyongyang, menggambarkan ketiganya membahas langkah jahat untuk memperketat kerja sama militer. (Aljazeera/Z-3)