Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
SEBANYAK dua jenazah yang diduga awak kapal Lu Peng Yuan Yu 208 telah ditemukan dan tengah diidentifikasi. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) terus memantau proses evakuasi untuk memastikan nasib 17 warga negara Indonesia (WNI).
"Kemenlu telah berkomunikasi dengan Kedutaan Besar Tiongkok di Jakarta dan benar telah ditemukan dua jenazah yang diduga awak kapal Lu Peng Yuan Yu 028," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI dan BHI) Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, Jumat (19/5).
Menurut dia, saat ini, kedua jenazah sudah diangkut ke kapal evakuasi. Keduanya membutuhkan proses identifikasi oleh pihak terkait.
Baca juga : Tujuh Jenazah ABK Kapal Tiongkok Ditemukan, Kemlu Gandeng Polri
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri menuturkan, telah menerima informasi mengenai hilangnya kapal penangkap ikan berbendera Tiongkok dengan 17 ABK WNI di dalamnya. Kapal itu berawak total 39 orang.
"Kemenlu telah menerima informasi dari Kedubes Tiongkok di Jakarta mengenai hilangnya kapal penangkap ikan berbendera Tiongkok Lu Peng Yuan Yu 028 pada 16 Mei 2023," ucap Judha.
Kapal tersebut berawak total 39 orang terdiri dari 17 warga Tiongkok, 17 WNI, dan lima warga Filipina. Judha mengatakan, Kemenlu telah berkoordinasi dengan Basarnas terkait hal ini.
Baca juga : Jepang dan Taiwan Belum Temukan 6 ABK WNI
"Melalui penjejakan pancaran sinyal EPIRB (emergency positional indicator radio beacon), diketahui lokasi EPIRB Lu Peng Yuan Yu 028 berada di Samudera Hindia," imbuh Judha.
Mengingat lokasi tersebut berada dalam koordinasi SAR Australia, Basarnas telah berkomunikasi dengan AMSA Australia.
Selanjutnya, ucap Judha, AMSA Australia telah melakukan operasi SAR di sekitar lokasi dengan mengerahkan asset baik pesawat dan kapal, termasuk meminta dukungan dari kapal niaga yang sedang berlayar di sekitar lokasi.
Baca juga : DPR Minta Kemenlu Beri Kejelasan Soal 17 WNI Tenggelam di Kapal Tiongkok
"Berdasarkan informasi AMSA, kapal telah ditemukan dalam keadaan terbalik. Operasi SAR masih terus dilakukan untuk mencari para awak kapal," terangnya.
Judha menuturkan, KBRI Beijing juga telah berkomunikasi dengan Kemenlu Tiongkok.
"Kemenlu Tiongkok menyampaikan keprihatinan atas musibah tersebut, dan akan mengerahkan dua kapal pencari dan menjamin pemenuhan hak-hak para awak kapal," tutupnya. (Z-1)
Dua orang yang meninggal adalah wisatawan asal Tiongkok bernama Shi Guo Hong (20) berjenis kelamin laki-laki dan Hanqing yu (37) juga laki-laki
Hal yang perlu diinvestigasi yakni umur kapal, kapan terkahir naik dok untuk perbaikan atau maintenance, ada kemungkinan pompa mengalami kerusakan dan pompa tidak ada cadangan.
Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya harus menjadi peringatan serius bagi sektor transportasi laut, terutama di jalur Ketapang-Gilimanuk.
Kami mendorong seluruh pemangku kepentingan di sektor transportasi, terutama yang berkaitan dengan angkutan laut, untuk segera mengevaluasi dan memperbaiki sistem yang ada saat ini.
SEBANYAK 29 orang penumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali ditemukan dalam kondisi selamat. Sementara itu 4 orang ditemukan meninggal dunia.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengonfirmasi insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya milik operator swasta PT Raputra Jaya pada Rabu (2/7) malam.
KPK) mengungkapkan buronan kasus dugaan korupsi pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el), Paulus Tannos alias Thian Po Tjhin, mempunyai paspor Guinea-Bissau.
KEDUTAAN Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bangkok, Thailand, mengimbau WNI menghubungi hotline Konsuler KBRI Bangkok jika ada yang terdampak konflik Thailand-Kamboja.
Menteri Hukum Supratman Andi Agtas menegaskan bahwa mantan prajurit Marinir TNI AL, Satria Arta Kumbara, telah kehilangan status sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) secara otomatis.
Pemerintah untuk berhati-hati dalam memutuskan permohonan kewarganegaraan kembali dari Satria Kumbara, eks Marinir TNI AL yang menjadi tentara relawan Rusia.
PRESIDEN Presiden Prabowo Subianto menanggapi kabar yang menyebut Amerika Serikat (AS) bisa mengelola data pribadi warga negara Indonesia (WNI).
MANTAN anggota Korps Marinir TNI Angkatan Laut, Satria Arta Kumbara, kembali menjadi sorotan setelah menyatakan keinginannya untuk pulang ke Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved