Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
PIHAK berwenang Israel telah meningkatkan keamanan di Yerusalem, khususnya di Kawasan Muslim di Kota Tua, menjelang pawai tahunan Hari Bendera yang dilakukan oleh umat Yahudi Ortodoks dan para pemukim di wilayah Palestina yang diduduki.
Lebih dari 2.000 polisi dikerahkan ketika para peserta pawai yang membawa bendera perlahan-lahan mulai berkumpul di dekat kompleks Masjid Al-Aqsa, mereka akan berpartisipasi dalam pawai tersebut, dan merayakan perebutan Yerusalem Timur pada tahun 1967 dan pendudukan selanjutnya.
Aneksasi Israel atas Yerusalem Timur dan Kota Tua tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.
Baca juga: Salleh Sabra Warga Palestina ke-119 yang Mati Ditembak Tentara Israel
Puluhan ribu warga Israel diperkirakan akan berpartisipasi dalam pawai yang telah menyaksikan kekerasan dalam beberapa tahun terakhir, pasalnya para peserta pawai telah menggunakan provokasi terhadap warga Palestina, termasuk slogan-slogan seperti "Kematian bagi orang Arab".
Koresponden Al Jazeera Eliyahu Freedman melaporkan polisi anti huru-hara berjaga-jaga untuk mengantisipasi potensi kerusuhan, tetapi kompleks itu masih kosong pada dini hari.
Baca juga: Israel Larang Warga Yahudi Masuki Temple Mount
Antrean mulai terbentuk pada Kamis pagi menuju pintu masuk kompleks, karena mereka percaya bahwa di sanalah kuil Yahudi kuno pertama dan kedua pernah berdiri.
Beberapa orang Yahudi Ortodoks menari dalam lingkaran sambil meneriakkan "Bangun kembali bait suci!" Seorang polisi anti huru-hara, yang mengenakan kippah terlihat menari dengan beberapa peserta aksi.
Sementara mereka yang memasuki kompleks tersebut telah diinstruksikan untuk tidak membawa bendera mereka ke dalam atau melakukan apa pun yang dapat memicu kekerasan, seorang pria menyelinap ke dalam kerumunan dengan mengenakan kemeja provokatif, dengan gambar Masjid Al-Aqsa dihancurkan oleh kepalan tangan di samping tangan yang memegang kuil Yahudi yang baru. (Aljazeera/Fer/Z-7)
PEMERINTAH Belanda menyatakan dua menteri Israel sebagai persona non grata akibat pernyataan dan tindakan yang dianggap memicu kekerasan serta mendorong pembersihan etnis Gaza.
PBB menyebut Gaza menghadapi krisis kelaparan terburuk dengan lebih dari 20 ribu anak alami gizi buruk.
Sebanyak tiga relawan berpengalaman yakni Ir. Edi Wahyudi sebagai ketua tim dan dua anggota Abdurrahman Parmo dan Fikri Rofi’ulhaq telah berangkat ke Kairo.
Inggris siap mengakui Palestina sebagai negara merdeka pada Sidang Umum PBB September mendatang, jika Israel tidak setuju gencatan senjata di Gaza.
PRANCIS dan Inggris, bersama sejumlah negara lainnya, mulai menunjukkan niat serius untuk mengakui Palestina.
NIAT Prancis dan sejumlah negara lain untuk mengakui Palestina sebagai negara berdaulat dinilai sebagai langkah penting dalam peta diplomasi internasional.
PAUS Leo XIV menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Jalur Gaza.
PEMUKIM Israel menyerang desa Kristen Palestina Taybeh di Tepi Barat, Palestina, yang dijajah, semalaman. Mereka membakar mobil dan menyemprotkan grafiti yang mengancam.
KONDISI kelaparan di Jalur Gaza kini mencapai titik kritis dan mengancam nyawa lebih dari dua juta penduduk Palestina.
KRISIS gizi di Jalur Gaza, Palestina, mencapai titik kritis dengan lonjakan kematian yang mencolok sepanjang Juli 2025. Hal itu diungkapkan WHO dalam laporan terbaru yang dirilis 27 Juli 2025.
Caisse de Prévoyance de l'Etat de Geneve (CPEG), dana pensiun pemerintah di Jenewa, Swiss, memutuskan untuk mencabut investasinya dari obligasi pemerintah Israel.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved