Pertama Kali, Pemanasan Global akan Tembus Ambang Batas 1,5C

Ferdian Ananda Majni
17/5/2023 20:56
Pertama Kali, Pemanasan Global akan Tembus Ambang Batas 1,5C
Ilustrasi kekeringan(Antara )

PERSERIKATAN Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan bahwa dapat dipastikan lima tahun ke depan akan menjadi periode terpanas, karena gas-gas rumah kaca dan El Nino bergabung sehingga membuat temperatur melonjak.

"Untuk pertama kalinya, suhu global sekarang lebih mungkin untuk menembus 1,5 derajat Celcius (2,7 derajat Fahrenheit) hingga 2027,” kata Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organization) Rabu, (17/5).

Namun, hal ini tidak berarti dunia akan melewati ambang batas pemanasan jangka panjang sebesar 1,5°C di atas tingkat pra-industri yang ditetapkan dalam Perjanjian Paris 2015.

Baca juga: El Nino Berpotensi Tingkatkan Inflasi Pangan

WMO menemukan bahwa pola cuaca El Nino yang diperkirakan akan berkembang dalam beberapa bulan ke depan dapat memberikan pengaruh. Kondisi La Nina yang mendingin selama tiga tahun terakhir, berakhir pada Maret 2023 dan telah membatasi kenaikan suhu global.

Namun, fenomena alam El Nino akan membuat perairan di Pasifik tropis memanaskan atmosfer di atasnya, sehingga meningkatkan suhu global.

Baca juga: El Nino Mengancam, Pemda Diminta Perkuat Cadangan Pangan

"Hal ini akan bergabung dengan perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia untuk mendorong suhu global ke wilayah yang belum pernah dipetakan sebelumnya," kata Sekretaris Jenderal WMO Petteri Taalas.

"Hal ini akan memiliki dampak yang luas bagi kesehatan, ketahanan pangan, pengelolaan air dan lingkungan. Kita harus bersiap-siap,” sambungnya.

Kepala prediksi jangka panjang di Met Office Hadley Centre Inggris yang bekerja pada Pembaruan Iklim Tahunan dan Dekadal terbaru WMO, Adam Scaife, mengatakan dengan peluang 66 persen untuk mencapai 1,5C pada tahun 2027, sehingga kondisi ini menjadi pertama kalinya dalam sejarah bahwa kemungkinan besar akan melampaui 1,5C.

"WMO juga menemukan 98 persen kemungkinan bahwa salah satu dari lima tahun ke depan akan menjadi yang terpanas dalam catatan, melebihi tahun 2016, yang mengalami kenaikan suhu global sekitar 1,3 derajat Celcius,” ujarnya.

Tidak seperti proyeksi iklim Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim PBB, yang didasarkan pada emisi gas rumah kaca di masa depan, prediksi WMO dibuat berdasarkan prakiraan cuaca jangka panjang.

Namun, prediksi ini tidak berarti dunia akan melewati ambang batas pemanasan jangka panjang sebesar 1,5C di atas tingkat pra-industri yang ditetapkan dalam Perjanjian Paris 2015.

Perjanjian Paris menetapkan tujuan jangka panjang untuk memandu negara-negara dalam mengurangi emisi gas dan membatasi kenaikan suhu global di abad ini hingga 2C sambil berupaya mencapai batas yang lebih tinggi, yaitu 1,5C.

Namun, kemungkinan untuk sementara melebihi 1,5C telah meningkat dari waktu ke waktu karena gas rumah kaca yang disebabkan oleh manusia telah menyebabkan peningkatan pemanasan laut, es laut, dan pencairan gletser.

Antara tahun 2017 dan 2021, terdapat peluang 10 persen untuk melampaui ambang batas 1,5C. (Aljazeera/Fer/Z-7)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya