Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Amerika Serikat (AS) mengumumkan mereka memiliki 1.419 hulu ledak nuklir yang disimpan dalam gudang persenjataannya. AS mendesak Rusia juga merilis data hulu ledak nuklir yang dimiliki.
Departemen Luar Negeri AS merilis informasi tersebut secara terbuka sebagai bagian dari komitmennya di bawah Perjanjian START Baru dan ini membalikkan keputusan sebelumnya untuk tidak membagikan data tersebut.
"Amerika Serikat terus memandang transparansi di antara negara-negara pemilik senjata nuklir sebagai sesuatu yang sangat berharga untuk mengurangi kemungkinan salah persepsi, salah perhitungan, dan kompetisi senjata yang mahal," kata seorang juru bicara dalam sebuah pernyataan pada Selasa (16/5).
Baca juga: Amerika dan Tiongkok Bertemu, Bahas Ukraina Hingga Taiwan
Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis yang baru mulai berlaku pada tahun 2011 dan diperpanjang selama lima tahun pada tahun 2021.
Perjanjian ini membatasi jumlah hulu ledak nuklir strategis yang dapat dikerahkan oleh AS dan Rusia, serta penyebaran rudal berbasis darat dan kapal selam dan pesawat pengebom untuk mengirimkannya.
Baca juga: 4 Pesawat Militer Rusia Jatuh di Dekat Perbatasan Ukraina
Namun, pada bulan Februari tahun ini, di tengah memburuknya hubungan mereka sejak invasi skala penuh Moskow ke Ukraina pada Februari 2022, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan telah menangguhkan partisipasi Rusia dalam perjanjian tersebut.
AS mengatakan Moskow belum membuat pengungkapan apa pun pada bulan Maret dan tidak menerapkan ketentuan-ketentuan penting lainnya dari perjanjian tersebut.
"Amerika Serikat menyerukan kepada Federasi Rusia untuk mematuhi kewajibannya yang mengikat secara hukum dengan kembali ke implementasi penuh dari Perjanjian START Baru dan semua langkah-langkah transparansi dan verifikasi yang menstabilkan yang terkandung di dalamnya,” tambah juru bicara Departemen Luar Negeri AS.
Angka-angka terbaru menunjukkan selain hulu ledak nuklir yang dikerahkan, AS memiliki 662 rudal balistik antarbenua (ICBM), rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam (SLBM), dan pesawat pengebom berat.
Secara keseluruhan, per 1 Maret, AS memiliki 800 sistem pengiriman baik yang dikerahkan maupun yang tidak dikerahkan, jumlah maksimum yang diizinkan.
(aljazeera/Z-9)
Israel melancarkan serangan udara ke Iran pada Jumat (13/6).
Kementerian Luar Negeri Turki menyebut serangan udara Israel terhadap Iran sebagai tindakan terkutuk yang memperparah ketegangan di Timur Tengah.
Sejumlah komandan dan ilmuwan Iran menjadi korban tewas dalam serangan yang dilancarkan Israel.
Serangan Israel menargetkan program nuklir Iran serta sejumlah fasilitas militer lainnya.
Militer Israel menyebut memiliki intelijen yang menunjukkan program nuklir Iran semakin berkembang maju.
Serangan Israel diklaim melibatkan sekitar 200 jet tempur dan diarahkan ke sekitar 100 target strategis di berbagai wilayah Iran.
Iravani menekankan bahwa konflik terbaru dengan Israel bukan masalah regional dan bukan sekadar serangan terhadap satu negara.
Pertahanan udara Amerika Serikat (AS) membantu Israel menghalau rudal-rudal yang ditembakkan militer Iran.
Pertamina berencana melakukan pergeseran (shifting) sumber impor minyak mentah (crude) dari beberapa negara ke Amerika Serikat.
AMERIKA Serikat mengevakuasi staf diplomatik dari kedutaan besarnya di Baghdad, Irak. Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS mengonfirmasi itu kepada Anadolu, Rabu (11/6).
Pemerintah Indonesia terus melakukan pendampingan melalui perwakilan RI di Amerika Serikat dengan bantuan konsuler.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved