Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KANDIDAT Presiden Turki Kemal Kilicdaroglu menuding kubu petahana Recep Tayyip Erdogan terus mengajukan keberatan atas hasil dari kotak suara tertentu untuk memblokir sistem.
"Ada kotak suara yang telah ditolak sebanyak enam kali, 11 kali," kata Kilicdaroglu. "Anda menghalangi kehendak Turki!”
"Anda tidak dapat mencegah apa yang akan terjadi melalui keberatan. Kami tidak akan membiarkan fait accompli,” tegasnya.
Baca juga: Pemilihan Turki, Semua Pihak Saling Klaim Unggul dalam Penghitungan Suara Sementara
Ia mendesak Erdogan untuk menghentikan manajemen persepsi dan meminta dewan pemilihan nasional untuk bertindak secara bertanggung jawab.
Sementara itu, kandidat Presiden Sinan Ogan mengatakan penghitungan suara tidak dilakukan di lingkungan yang sehat terhadap surat suara yang diberikan di luar negeri.
"Kami telah mendengar bahwa beberapa manipulasi dilakukan dalam proses penghitungan suara di luar negeri," cicit Ogan di Twitter.
Baca juga: Presiden Turki Apresiasi Pemilu Berjalan Damai dan Tenang
Dia memperingatkan dewan pemilihan negara untuk segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan dan memastikan proses penghitungan suara dilakukan dengan cepat.
"Selain itu, kami tidak akan membiarkan adanya manipulasi suara asing. Jangan membuat stres lingkungan. Ini sampai putaran kedua,” pungkasnya. (aljazeera/Z-1)
Teguh berujar, Pemprov DKI akan berperan dalam pengamanan dan protokol penyambutan Erdogan. Persiapannya pun telah dibahas pada Senin (10/2).
"Kami tidak tahu berapa lama kabinet sementara ini akan bertahan. Tugas kami sekarang adalah mengikuti proses ini dengan hati-hati."
Pernyataan Erdogan dalam Sidang majelis Umum PBB itu terjadi setelah Turki dilanda iklim ganas selama satu tahun, yang mencakup kebakaran hutan dan banjir.
Erdogan dan Putin mengadakan pembicaraan tatap muka pertama mereka dalam 18 bulan di resort Laut Hitam Sochi pada Rabu (29/9).
Ke-10 duta besar itu, Senin (18/10), mengeluarkan sebuah pernyataan bersama yang menyebut penahanan filantropis dan aktivis Osman Kavala akan memperburuk citra Turki.
Dua bankir mengaitkan pelemahan awal dengan komentar Erdogan pada hari Sabtu. Ini telah turun hampir 24 persen sepanjang tahun ini.
"Meja kami adalah meja perdamaian. Satu-satunya tujuan kami adalah membawa negara ini ke hari-hari kemakmuran, perdamaian, dan kegembiraan,"
Jajak pendapat menunjukkan Erdogan tertinggal dari kandidat oposisi utama Kemal Kilicdaroglu.
Kedua belah pihak saling klaim keunggulan dalam perhitungan suara pemilu Turki.
Turki akan mementukan siapa pemimpin mereka pada putaran kedua pemilihan presiden, Minggu 28 Mei mendatang.
Kaum nasionalis Turki menilai Erdogan maupun Kilicdaroglu mendapat dukungan dari mereka yang dianggap bersekutu dengan kelompok teror.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved