Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PARA pengungsi perang yang kelelahan membentuk antrian panjang di dekat gerbang di Bandara Port Sudan. Beberapa orang melihat ke arah spanduk besar di atas yang menunjukkan doa muslim untuk para pelancong.
Setelah melewati hari-hari yang menegangkan di jalan dengan risiko dari pasukan saingan pemerintahan Sudan, banyak dari mereka yang dengan tenang melafalkan doa sambil berharap bisa keluar dari negara itu.
Hampir sebulan setelah konflik berdarah di Sudan, warga sipil masih berusaha melarikan diri, menaiki pesawat evakuasi dengan hanya membawa sedikit barang dan meninggalkan rumah, kerabat, dan kehidupan mereka.
Baca juga : Pertempuran Sengit Berlanjut di Khartoum Sudan
Bagi mereka yang mengantri di bandara, setelah perjalanan berbahaya mereka dari Khartoum, sekitar 850 kilometer (530 mil) jauhnya dengan mobil atau bus, melarikan diri dari Sudan terasa sangat dekat.
Namun setelah berjam-jam menunggu, hanya segelintir dari mereka yang berjalan perlahan di bawah teriknya matahari, menuju dua pesawat di landasan, sambil menggendong anak-anak dan tas-tas kecil.
Baca juga : Presiden Jokowi Sebut 969 WNI Telah Dievakuasi dari Sudan
Dokter gigi Saeed Nour-Addaem Saeed, 25, adalah salah satu dari sekitar selusin pengungsi yang beruntung yang menumpang pesawat Emirat menuju Abu Dhabi.
"Saya berada di jalan selama dua hari," kata Saeed, dia mengenakan kemeja merah terang dan celana panjang putih, yang bersiap untuk bergabung dengan orang tuanya di Uni Emirat Arab.
"Saya terbangun karena suara tembakan ketika perang pecah... dan sejak saat itu saya melihat hal-hal yang mengerikan," katanya kepada AFP.
Dua tahun lalu, terlepas dari gejolak politik Sudan, Saeed memutuskan untuk tetap tinggal setelah lulus dari sebuah universitas di Ibu Kota Khartoum, dengan harapan suatu hari nanti ia dapat membuka sebuah klinik.
"Saya tidak benar-benar mengerti apa yang terjadi," katanya. "Saya meninggalkan semuanya. Mimpi saya hancur,” tambahnya.
Proyek Data Lokasi dan Peristiwa Konflik Bersenjata menyatakan lebih dari 750 orang telah terbunuh sejak pertempuran meletus antara tentara dan pasukan paramiliter pada tanggal 15 April.
Sekitar 177.000 orang telah melarikan diri dari negara yang dilanda kemiskinan ini, sementara sedikitnya 736.000 orang mengungsi, seperti dilaporkan badan-badan PBB. (AFP/Z-4)
Konflik perbatasan antara Thailand dan Kamboja telah memaksa 130.000 orang mengungsi
Banjir setinggi hingga satu meter melanda 23 desa di 13 kecamatan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, sejak Senin malam (7/7), akibat curah hujan tinggi dan luapan sungai.
Kementerian Sosial memastikan kebutuhan dasar bagi warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), bisa terpenuhi.
Petugas terus berjaga dan memberikan bantuan sesuai kebutuhan para pengungsi.
BPBD DKI mengaktifkan mekanisme tanggap darurat untuk menjamin kebutuhan dasar para pengungsi dapat segera terpenuhi.
Acara bertajuk Suara Pengungsi: A Celebration of Shared Humanity, Hope, and Dignity digelar untuk memperingati Hari Pengungsi Dunia yang jatuh setiap bulan Juni.
MENTERI Dalam Negeri Suriah Anas Khattab mengatakan bahwa pasukan keamanan telah memberlakukan gencatan senjata di dalam Kota Suwayda.
JUMLAH korban tewas akibat konflik bersenjata yang melanda Provinsi Suwayda, wilayah yang mayoritas penduduknya berasal dari suku Druze di Suriah, kini telah mencapai sedikitnya 1.120 jiwa.
PASUKAN keamanan dalam negeri Suriah berhasil menegakkan gencatan senjata di Kota Suwayda, membuka jalan menuju pertukaran tahanan dan pemulihan ketertiban secara bertahap.
HUBUNGAN manusia, Tuhan, dan alam yang tidak harmonis bisa mengakibatkan dampak yang mengerikan, bahkan melebihi kerusakan akibat perang. Hal itu diungkap Menteri Agama RI Nasaruddin Umar.
KONDISI geopolitik global, khususnya perang Iran-Israel, bisa berdampak negatif pada persepsi keamanan kawasan Asia, termasuk Indonesia. Hal itu disorot dala Rakernas ASITA 2025
Seluruh negara di dunia diminta untuk mengambil langkah nyata guna menekan Israel.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved