Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Keinginan Jokowi ASEAN Pusat Ekonomi demi Penduduk Dunia

Cahya Mulyana
10/5/2023 19:16
Keinginan Jokowi ASEAN Pusat Ekonomi demi Penduduk Dunia
Presiden RI Joko Widodo (tengah) berbicara pada KTT ASEAN di Labuan Bajo, NTT, Rabu (10/5).(ACHMAD IBRAHIM / POOL / AFP )

PESAN yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo pada membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN Ke-42 di Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (10/5), terkait dengan pentingnya persatuan kawasan sebagai modal pusat pertumbuhan ekonomi sangat tepat. Hal ini mengingat pentingnya ASEAN bagi perekonomian dunia, jadi tidak hanya bagi kawasan.

"Memang selama ini banyak yang memberi catatan akan persoalan di internal ASEAN, terutama persoalan keamanan dan ketidak kompakan negara anggota dalam beberapa isu. Namun, khusus di bidang ekonomi, ASEAN patut diapresiasi atas diperhitungkan karena berhasil menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil," kata Pakar Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMT) Faris Al Fadhat kepada Media Indonesia, Rabu (10/5).

Ia mengatakan keinginan yang disampaikan Jokowi sangat tepat dan masih sangat realistis. Hal ini didasarkan pada beberapa data ekonomi ASEAN selama ini.

Baca juga: Indonesia Jadi Pusat Ekonomi Dunia pada 2045

Pertama, kata dia, ASEAN sebagai pusat atau hub ekonomi dunia sehingga harus terus didorong dan diperkuat. Kawasan ini juga yang paling stabil dan sehat secara ekonomi, dibandingkan wilayah lain di dunia.

Menurut Wakil Rektor UMY ini, ASEAN diproyeksikan hingga akhir tahun 2023 ini mengalami pertumbuhan GDP atau Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 4.6% dan akan terus naik ke 4.8% di tahun 2024. Tidak ada kawasan yang mengalami pertumbuhan ekonomi menjanjikan seperti ini.

Baca juga: RI dan Vietnam Perkuat Kerja Sama Perdagangan, Bidik Target US$15 triliun

Sebagai perbandingan, Amerika Utara yang didominasi oleh Amerika Serikat GDP-nya hanya akan tumbuh di bawah 1%, sementara Amerika Latin 0.6%, Uni Eropa 0.3%, serta Timur Tengah dan Afrika Utara 3%. Pertumbuhan ekonomi ASEAN hanya kalah dari Tiongkok 5.3% dan India 5.6%.

"Namun secara keseluruhan jika dibandingkan Asia Timur jika digabung Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan maka pertumbuhan ekonomi ASEAN masih lebih unggul dan Asia Timur hanya tumbuh 2.9%," lanjut dia.

Data tersebut menurut Faris, menunjukkan ASEAN menjadi pusat perhatian ekonomi global. Memperkuat ASEAN melalui kerja sama dan stabilitas ekonomi dan politik akan membuat kawasan ini semakin baik untuk mendukungnya sebagai pusat ekonomi global.

"Perlu dicatat bahwa ekonomi ASEAN ikut ditopang oleh besarnya perdagangan dan investasi. Investor terbesar di ASEAN jika dilihat dari negara asal (khususnya dari luas ASEAN sendiri) adalah AS yang pertama, diikuti Tiongkok, Jepang, dan Belanda. Ke depan Tiongkok dan Jepang akan terus bersaing meningkatkan jumlah kerjasama ekonominya dengan kawasan ASEAN," paparnya.

Sementara Amerika Serikat juga tidak ingin kehilangan pasar ASEAN yang setiap tahunnya mulai dikejar oleh Tiongkok. "Karena itu, apa yang disampaikan Jokowi sangat tepat," tutupnya. (Cah/Z-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya