Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PRESIDEN Joko Widodo dan Perdana Menteri (PM) Vietnam Pham Minh Chinh sepakat meningkatkan kerja sama perdagangan kedua negara, seusai menggelar pertemuan bilateral di Hotel Meruorah, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Selasa (9/5).
"Kedua pemimpin membahas mengenai upaya untuk memenuhi target perdagangan sebesar US$15 triliun untuk 2028," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangannya, Rabu (10/5).
Kedua pemimpin pun dikatakan Retno optimistis bahwa target tersebut akan dapat terpenuhi. “Dengan syarat bahwa semua restriksi perdagangan atau hambatan perdagangan dapat dikurangi, kalau tidak bisa dihilangkan sepenuhnya," katanya.
Baca juga : Indonesia dan Vietnam Sepakati Kerja Sama Pemanfaatan Ruang Digital untuk ASEAN
Jokowi dan Pham Minh Chinh juga sepakat untuk segera bernegosiasi mengenai perjanjian investasi bilateral atau bilateral investment treaty, seiring dengan meningkatnya investasi dari kedua negara.
"Selain itu, kedua pemimpin juga sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang energi baru terbarukan," lanjutnya.
Baca juga : Begini Cara Petani Vietnam Berkontribusi untuk Mengurangi Emisi
Pada isu lainnya, keduanya menyepakati untuk segera menyelesaikan pengaturan pelaksanaan dan proses ratifikasi terkait selesainya perundingan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) kedua negara.
"Mengenai penandatanganan atau selesainya perundingan ZEE antara Indonesia dan Vietnam yang sudah ditandatangani, kedua pemimpin sepakat agar implementing arrangement dan proses ratifikasi dapat segera diselesaikan. Selain itu, Bapak Presiden juga menyampaikan agar MoU mengenai kelautan dan perikanan dapat diselesaikan segera," tandas Retno.
Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan bilateral tersebut adalah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir. (Z-4)
Keketuaan ASEAN Indonesia 2023, persiapan pertemuan tingkat menteri luar negeri dan pelaksanaan KTT ke-42 ASEAN jadi isu prioritas yang dibahas saat pertemuan pejabat senior ASEAN
PENGAMAT maritim dari IKAL SC Marcellus Hakeng Jayawibawa mengungkapkan KTT ASEAN Ke-42 patutnya bisa menjadi ajang promosi wisata bahari.
Keketuaan ASEAN belum bisa diharapkan mampu menyelesaikan konflik dalam suatu negara, seperti krisis di Myanmar.
Direktur Eksekutif CSIS Yose Rizal Damuri mengungkapkan ASEAN memiliki peran dan posisi yang cukup strategis. Apalagi pertumbuhan di negara-negara ASEAN masih akan tetap positif.
MENTERI Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan sejumlah pemimpin negara anggota ASEAN telah menginjakkan kaki di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
PRESIDEN Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim pada KTT ke-42 ASEAN 2023 di Labuan Bajo
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latief Usman menerangkan akan ada pengalihan arus lalu lintas, sehingga warga diminta untuk menghindar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved