Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Penembakan Massal di Serbia Terjadi Lagi, 8 Tewas, 13 Terluka

Ferdian Ananda Majni
05/5/2023 22:05
Penembakan Massal di Serbia Terjadi Lagi, 8 Tewas, 13 Terluka
Polisi memblokade jalan di Desa Dubona, sekitar 60 km dari Ibu Kota Belgrade, Serbia, setelah kejadian penembakan massal.(AFP)

PERBURUAN sedang berlangsung di Serbia pada hari Jumat (5/5) pagi, saat polisi menyisir hutan dekat Ibu Kota Beograd, setelah media pemerintah melaporkan seorang pria bersenjata menewaskan sedikitnya delapan orang dan melukai 13 lainnya, dalam penembakan massal kedua di negara Balkan tersebut.

Televisi RTS milik pemerintah melaporkan beberapa jam sebelumnya, di dekat Mladenovac sekitar 60 kilometer (37 mil) di sebelah selatan ibu kota, seorang pria bersenjata berusia 21 tahun yang bersenjatakan senjata otomatis melepaskan tembakan dari sebuah kendaraan yang sedang melaju sebelum melarikan diri.

"Aksi penembakan tersebut menyebar di tiga desa terpisah di daerah tersebut," menurut media pemerintah.

Baca juga : Doncic Tanggung Biaya Pemakaman Semua Korban Penembakan di Beograd

Insiden ini terjadi setelah penembakan di sekolah terburuk dalam sejarah Serbia baru-baru ini, setelah seorang anak berusia 13 tahun menewaskan sembilan orang, termasuk delapan siswa, di sebuah sekolah di pusat kota Beograd pada hari Rabu.

Penembakan massal beruntun ini telah membuat negara ini terkejut, dengan ribuan orang berbondong-bondong ke lokasi peringatan sementara sementara yang lain mengantri untuk menyumbangkan darah.

Baca juga : Penembakan di Sekolah di Beograd, Sembilan Orang Tewas

Saat matahari mulai terbit pada Jumat pagi, ada kehadiran polisi dengan jumlah besar di area penembakan terbaru dan sebuah helikopter berputar-putar di atas kepala dengan lampu sorot yang muncul untuk mencari pria bersenjata yang menjadi buronan.

"Sekitar 600 personel polisi telah dikerahkan ke daerah tersebut, dengan anggota unit elit anti-teroris berpatroli di jalan raya,” menurut RTS.

Jalan menuju desa Malo Orasje dan Dubona juga telah ditutup oleh pihak berwenang.

Kerabat yang khawatir berkumpul di luar pusat medis darurat di Beograd, di mana setidaknya delapan orang yang terluka dirawat di rumah sakit, demikian laporan televisi N1.

Menteri Kesehatan Danica Grujicic sempat mengunjungi pusat tersebut. Menteri Dalam Negeri Bratislav Gasic menyebut penembakan tersebut sebagai aksi teroris.

Serbia akan memulai masa berkabung selama tiga hari pada hari Jumat, pada saat yang biasanya merupakan waktu yang meriah di negara itu dengan orang-orang berbondong-bondong keluar rumah dan memenuhi kafe-kafe untuk bertemu dengan teman dan keluarga.

Penembakan massal di sekolah sangat jarang terjadi di Serbia dan Presiden Aleksandar Vucic menyebut tragedi hari Rabu sebagai salah satu hari tersulit dalam sejarah.

Dalam pidato nasional setelah penembakan di sekolah tersebut, Vucic mengusulkan langkah-langkah pengendalian senjata api yang lebih ketat, termasuk moratorium selama dua tahun untuk mengeluarkan izin kepemilikan senjata api.

Kementerian Dalam Negeri telah mengimbau semua pemilik senjata api untuk menyimpan senjata mereka di brankas dan memperingatkan bagi mereka yang tidak mematuhinya akan disita. (AFP/Z-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya