KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemlu) RI mengungkapkan 1.209 Warga Negara Indonesia (WNI) di Sudan dalam kondisi aman. Kondisi Sudan tengah berkecamuk karena perang kembali meletus antara militer dan sipil bersenjata yang menolak penggabungan dengan militer, Rapid Support Forces (RSF).
"Masih terjadi bentrokan, terdengar letusan sporadis. Saat ini (Sabtu 15/4), pukul 23.53 (waktu Sudan), sudah tengah malam," ujar pejabat Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Khartoum, Sudan, Musurifun Lajawa, kepada Media Indonesia, Minggu (15/4).
Menurut dia, jumlah WNI di Sudan tercatat 1.209 termasuk staf KBRI Khartoum dan keluarganya. Meskipun belum terdapat perintah evakuasi, namun dipastikan seluruhnya dalam kondisi selamat.
Baca juga: Tersangka Pelempar Bom ke PM Jepang Ditangkap
"Kondisi WNI semuanya aman," pungkasnya.
Perang saudara di Sudan kembali pecah setelah RSF menolak bergabung dengan militer. RSF keberatan karena penggabungan dikenakan sejumlah syarat termasuk seleksi kepangkatan.
Baca juga: Selain PM Jepang, Ini Pemimpin Negara Lain yang Mengalami Serangan Mematikan di Depan Publik
Kepala tentara dan RSF mengatakan kepada mediator bahwa mereka siap mengambil langkah-langkah untuk meredakan situasi. Konfrontasi di antara mereka bisa menimbulkan perselisihan berkepanjangan di seluruh negara yang sudah menghadapi kehancuran ekonomi dan gejolak kekerasan antarsuku. (Z-3)