Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PERAYAAN Songkran yang menandai Tahun Baru Thailand kembali digelar pada Kamis (13/4), setelah ditiadakan selama tiga tahun terakhir karena covid-19. Perang air di seluruh negeri gajah putih itupun berlangsung meriah.
Di Si Lom Road Bangkok, para penjual kaki lima dengan pistol air warna-warni dan kemeja bermotif bunga berjejer di sepanjang jalan, sementara toko-toko menyediakan bak berisi air es untuk diisi ulang oleh para turis dan penduduk lokal.
Hampir 200 lokasi resmi di seluruh ibu kota mengadakan perayaan Songkran, dan di Teluk Thailand, perang air di seluruh pulau sedang berlangsung hingga 15 April 2023, besok.
Baca juga : Di Thailand, Hantu Bergentayangan di Berbagai Platform Digital
"Saya rasa semua orang sangat senang," kata Gavin Arnott, 24, seorang turis dari Kanada, tentang Songkran, saat ia ikut serta dalam perayaan tersebut.
"Ada rasa kebebasan," tambahnya, sebelum ia terputus di tengah kalimatnya oleh air yang disiramkan dari bagian belakang sebuah truk pikap yang lewat.
Baca juga : Thailand Jadi Tempat Pelarian Warga Rusia dari Wajib Militer
"Sangat menyenangkan, Anda melihat orang-orang dari berbagai lapisan masyarakat, ini menunjukkan setiap aspek dari Thailand,” sebutnya.
Di dekatnya, Som, yang juga menjual pistol air, mengatakan bahwa selama Covid mereka tidak dapat menjual sama sekali. Putrinya yang berusia 13 tahun, Ing, membantu meramaikan suasana dengan menyemprot orang-orang yang lewat.
"Mereka senang dan bersenang-senang," katanya tentang kerumunan wisatawan yang basah kuyup.
Selama Songkran, sudah menjadi tradisi untuk memercikkan air ke tangan orang yang lebih tua untuk menandai tahun baru, tetapi perayaan di Thailand juga telah berkembang menjadi pertarungan air besar-besaran yang menarik wisatawan dari seluruh dunia.
Tahun lalu, perang air secara resmi dilarang di Khao San Road, area pesta yang populer di kalangan turis asing, karena pandemi. Diharapkan perayaan yang berlangsung selama bulan terpanas di Thailand ini akan meningkatkan sektor pariwisata seiring dengan pemulihan dari Covid.
Marisa Sukosol Nunbhakdi, presiden Asosiasi Hotel Thailand, mengatakan bahwa sektor ini meningkat lebih cepat dari yang diharapkan.
"Pasti ada permintaan yang terpendam untuk perjalanan di Asia. Asia adalah wilayah terakhir yang pulih sehingga ada lebih banyak ruang untuk pertumbuhan tahun ini," ujarnya.
Christina Zhang, 22, seorang turis dari Tiongkok, mengatakan bahwa ia mengunjungi Thailand karena ia ingin merasakan pertarungan air Songkran.
Dia datang dengan membawa kacamata dan pistol air raksasa, dan saat makan siang, dia sudah basah kuyup. "Bawalah peralatannya. Dan jika Anda memiliki cukup uang, mungkin menyewa truk pemadam kebakaran,” sarannya untuk wisatawan lain.
Acara serupa diadakan di seluruh negeri, termasuk di Chiang Mai, dimana perang air tetap berlangsung meskipun tingkat polusi udara yang tinggi telah melanda bagian utara Thailand selama berbulan-bulan.
Di Koh Tao, sebuah pulau di Teluk Thailand yang terkenal dengan tempat menyelamnya, ratusan orang melakukan perjalanan untuk menikmati perayaan. Perayaan Songkran di sana hanya berlangsung satu hari, karena terbatasnya persediaan air di pulau itu.
Namun, perang air tidak berhenti. Wisatawan diperingatkan untuk meninggalkan ponsel dan kamera di rumah.
Untungnya, tas kering, penutup ponsel plastik, serta pistol air tidak kekurangan pasokan. Bahkan toko swalayan 7-Eleven menutupi kasirnya dengan plastik.
Orang-orang juga dianjurkan untuk menghindari mengendarai kendaraan melalui genangan air yang tidak dapat diprediksi dan jalan raya yang sibuk.
"Saya merasa sangat bersemangat karena ini adalah pertama kalinya dan saya tidak tahu apa yang akan terjadi," ujar pengunjung asal Spanyol, Marc Delgado Cruz, 23.
"Saya tidak membeli pistol air sehingga saya menyatakan diri saya sebagai pecinta damai. Kita lihat saja apakah itu membantu,” ujarnya.
Wisatawan asal Inggris, James Stickley, 23, mengatakan bahwa ia sangat bersemangat.
"Saya jelas telah mendengar banyak tentang hal itu. Semua orang tampak sangat senang. Saya belum mulai minum, jadi saya yakin itu akan membuatnya lebih menarik,” paparnya.
Temannya, Dylan, yang juga berasal dari Inggris, siap untuk menghadapi semua orang. "Saat kami menenggak lebih banyak bir... kami akan mulai membuat kekacauan,” tambahnya.
Mereka yang berusaha menghindari basah kuyup pada festival Songkran hanya memiliki sedikit pilihan. Tentu mereka harus berdiam diri di rumah saja. "Tetaplah di rumah," canda pemilik pusat selam, Nantiya Thongnual, 35 tahun.
"Tengah hari adalah waktu yang sangat panas, jadi itu akan menjadi 'perang air' dan Anda akan basah kuyup,” pungkasnya. (Theguardian/Z-4)
Sambut musim liburan akhir tahun 2024 dengan keajaiban di Pullman Jakarta Indonesia. Hotel ini menghadirkan dekorasi Natal megah, pengalaman menginap eksklusif bagi keluarga.
Tersedia 2 varian mocktail tanpa alkohol dan 2 varian cokctail yang diracik secara sempurna untuk menciptakan momen akhir tahun yang tak terlupakan.
Menyambut pergantian tahun 2025, KHAS Malioboro Hotel dan KHAS Tugu Hotel akan mengusung tema 'Rimba Raya', menghadirkan nuansa hutan Indonesia yang menyegarkan.
Atria Hotel & Residences Gading Serpong resmi meluncurkan paket perayaan Malam Tahun Baru dengan tema “Colorful Beach Party".
Dalam suasana pesta Aloha ini, tamu akan dihibur dengan rangkaian acara spesial, termasuk musik live, penampilan DJ, tarian khas Hawaii, photo booth, dan berbagai aktivitas menarik lainnya.
Menutup tahun dengan penuh semarak, JSI Resort Megamendung menghadirkan Cosmic Glow Festival, sebuah perayaan spektakuler.
Dengan cita rasa yang unik, yang terdiri dari perpaduan antara asam, pedas, dan manis, masakan Thailand telah menggoda lidah orang
Ingin mencicipi makanan Thailand? Yuks cicipi enam rekomendasi menu khas Thailand di So Thai.
Milkpan dihadirkan Pan & Co dalam tiga varian rasa dengan harga yang berbeda-beda.
Cabang ke-6 dari GS Food management yang hadir di Grand Wisata Bekasi saat ini telah dipenuhi 60 tenan UMKM kuliner.
Jenis makanan dan minuman Thailand mempunyai cita rasa dan tampilan yang mirip dengan sajian khas Nusantara.
Saat gerimis bahkan musim hujan kian sering melanda di akhir tahun ini, saatnya menyeruput sajian berkuah nan hangat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved