Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
RUSIA menepis tuduhan deportasi ilegal anak-anak dari Ukraina seperti dakwaan Mahkamah Kriminal Internasional (ICC).
Maria Lvova-Belova, komisioner Rusia untuk hak anak-anak mengaku menerima lebih dari 5 juta pengungsi dari wilayah Donbas, Ukraina, termasuk 730.000 anak-anak, sejak Februari 2022, kata Komisioner Rusia untuk hak anak-anak, pada Selasa.
"Anak-anak itu tiba bersama orang tua atau wali mereka," kata Lvova-Belova di Moskow.
Baca juga : Diburu karena Kejahatan Perang, Ini Isi Surat Perintah Penangkapan Putin
Dia mengaku tidak pernah mengetahui satu kasus pun tentang anak-anak dari Ukraina timur yang terpisah dari anggota keluarga mereka dan dipindahkan ke panti asuhan.
Lvova-Belova menanggapi tuduhan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) yang pada 17 Maret mengeluarkan surat perintah penangkapan kepada dia dan Presiden Rusia Vladimir Putin atas kejahatan perang karena deportasi ilegal anak-anak dari wilayah Ukraina yang diduduki pasukan Rusia. "Tuduhan itu tidak benar," sergah Lvova-Belova.
Baca juga : Finlandia Sah Jadi Anggota ke-31 NATO
Pada kesempatan berbeda, Direktur Eksekutif Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (Unicef) Catherine Russell mengatakan bahwa lebih dari 500 anak Ukraina tewas oleh invasi Rusia. Moskow melancarkan agresi ke negeri tetangganya itu dengan skala penuh ke sejak Februari 2022.
"Tonggak sejarah tragis untuk anak-anak dan keluarga Ukraina. Sejak eskalasi perang pada Februari 2022, setidaknya 501 anak telah tewas," kata Russell.
Ia mengatakan bahwa angka sebenarnya diperkirakan jauh lebih tinggi dari angka yang diverifikasi UNICEF. Russell juga mengatakan bahwa hampir 1.000 anak-anak terluka sejak awal invasi Rusia ke Ukraina hingga saat ini.
Sebagian besar anak-anak tersebut harus hidup dengan bekas luka, baik yang terlihat maupun tidak terlihat, untuk seumur hidup mereka.
"Di balik setiap angka, ada keluarga yang terpisah dan berubah selamanya. Ini sangat menyayat hati. Pada akhirnya, anak-anak dan keluarga hanya membutuhkan perdamaian," tambah dia.
Sebelumnya, Menteri Olahraga Ukraina Vadym Huttsait mengatakan bahwa invasi Rusia telah merenggut nyawa 262 atlet dalam negeri. Tak hanya itu, serangan Moskow juga menghancurkan 363 fasilitas olahraga.
Saat bertemu dengan Presiden Tamu Federasi Senam Internasional Morinari Watanabe, Huttsait meminta tidak boleh ada atlet dari Rusia yang diizinkan di Olimpiade atau kompetisi olahraga lainnya. (Asia Pacific News/Ant/Z-4)
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump, Jumat (8/8), mengumumkan bahwa dia akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada 15 Agustus di Negara Bagian Alaska.
Xi Jinping dilaporkan menyambut baik dialog antara Washington dan Moskow dan menegaskan kembali dukungan Beijing terhadap upaya penyelesaian perang.
Putin menawarkan Washington untuk mengakhiri permusuhan di Ukraina dengan imbalan Kyiv menyerahkan seluruh Oblast Donetsk, The Wall Street Journal melaporkan.
Pemimpin Ukraina mengisyaratkan bahwa sikap Rusia yang tampaknya melunak menunjukkan ancaman sanksi sekunder AS terhadap pembeli minyak Rusia berhasil.
Donald Trump menyatakah telah terjadi kemajuan mengakhiri perang di Ukraina, setelah Steve Witkoff bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin.
Trump sebelumnya memberikan batas waktu hingga Jumat agar Rusia menunjukkan kemajuan nyata menuju perdamaian.
Steve Witkoff, utusan kepercayaan Presiden Donald Trump, bertolak ke Moskow untuk bertemu pejabat
ISTANA kepresidenan Rusia, Kremlin, pada Selasa (22/7) mengatakan bahwa Moskow berharap putaran perundingan damai antara Rusia-Ukraina berikutnya akan berlangsung pekan ini.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mendukung tanpa syarat terhadap Rusia dalam perang di Ukraina.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mungkin memiliki sudut pandangnya sendiri tentang situasi di Ukraina. Akan tetapi bagi Rusia ini soal kepentingan nasional dan masa depan negara.
DINAS Keamanan Ukraina mengeklaim pihaknya berhasil melaksanakan operasi bawah laut yang merusak Jembatan Kerch yang menghubungkan daratan Rusia dengan Semenanjung Krimea.
UKRAINA dan Rusia telah mencapai kesepakatan besar di Istanbul, Senin (2/6), untuk melakukan pertukaran tahanan dan jenazah terbesar sejak perang dimulai pada Februari 2022.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved