Rabu 29 Maret 2023, 12:14 WIB

Sidang Kasus Iklim Perdana Prancis-Swiss Digelar

Ferdian Ananda Majni | Internasional
Sidang Kasus Iklim Perdana Prancis-Swiss Digelar

Dok. Ist
Pengadilan HAM Eropa

 

PENGADILAN Hak Asasi Manusia Eropa akan menyidangkan kasus-kasus melawan Perancis dan Swiss atas dugaan kegagalan melindungi lingkungan pada Rabu (29/3). Sidang ini merupakan pertama kalinya pemerintah dihadapkan ke pengadilan atas dugaan kelambanan dalam menghadapi perubahan iklim.

"Kasus terhadap Swiss didasarkan pada pengaduan oleh asosiasi orang lanjut usia yakni "Club of Climate Senior" yang prihatin dengan konsekuensi pemanasan global terhadap kondisi kehidupan dan kesehatan mereka," kata The European Convention on Human Rights (ECHR).

Mereka menuduh pihak berwenang Swiss melakukan berbagai kegagalan dalam mengatasi perubahan iklim yang menurut mereka merupakan pelanggaran terhadap kewajiban pemerintah untuk melindungi kehidupan dan rumah serta keluarga warga negara.

"Ini adalah peristiwa bersejarah," kata Anne Mahrer, 64, seorang anggota klub Swiss, yang didukung oleh Greenpeace Swiss, di mana usia rata-rata anggotanya adalah 73 tahun.

Sekitar 50 dari 2.000 anggotanya akan melakukan perjalanan ke Strasbourg untuk menghadiri sidang tersebut.

Semua laporan mengenai pemanasan global selama 20 tahun terakhir menunjukkan bahwa semua orang terkena dampaknya. Namun para lansia lebih terkena dampaknya, terutama wanita yang lebih tua karena risiko kardiovaskular dan pernafasan.

Baca juga: Jelang Unjuk Rasa, PM Prancis Bertemu Oposisi dan Serikat Pekerja

"Semua upaya untuk membuat pihak berwenang Swiss bertindak atas nama mereka telah gagal,” katanya.

Kasus melawan Prancis diajukan oleh Damien Careme, mantan walikota Grande-Synthe, pinggiran Kota Dunkirk di Prancis Utara, yang juga berpendapat bahwa pemerintah pusat telah gagal memenuhi kewajibannya untuk melindungi kehidupan dengan tidak mengambil langkah yang cukup untuk mencegah perubahan iklim.

Saat menjabat sebagai Wali Kota, Careme membawa kasusnya ke pengadilan Prancis atas nama kotanya dan juga atas namanya sendiri. Menurutnya, perubahan iklim meningkatkan risiko rumahnya kebanjiran.

Pengadilan administratif tertinggi Prancis memutuskan untuk memenangkan kota tersebut melawan pemerintah pusat pada tahun 2021, tetapi menolak kasus individu yang diajukan oleh Careme, yang kemudian dibawa ke ECHR.

"Pertaruhannya sangat tinggi," kata Corinne Lepage, mantan menteri ekologi Prancis dan salah satu pengacara Careme dalam kasus ini. (AFP/Z-10)

Baca Juga

Yunnan Exploration

DPR RI Minta Pemerintah Tiongkok Hentikan Penghancuran Menara Masjid Najiaying

👤Ferdian Ananda 🕔Selasa 06 Juni 2023, 14:07 WIB
Komisi I DPR meminta pemerintah Tiongkok untuk menghentikan usaha penghancuran menara masjid di Desa Najiaying, di Kota...
AFP

Arab Saudi Pangkas Produksi Minyak untuk Dongkrak Harga

👤Ferdian Ananda 🕔Selasa 06 Juni 2023, 13:49 WIB
ARAB Saudi mengumumkan pemangkasan produksi minyak menyusul pertemuan dengan 13 anggota OPEC untuk menopang harga meskipun ada kekhawatiran...
Ist/DPR

DPR Soroti Kecilnya Anggaran Penegakan Hukum Kemenlu

👤Media Indonesia 🕔Selasa 06 Juni 2023, 10:43 WIB
DPR mempertanyakan sikap pemerintah Indonesia ketika Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto menyampaikan proposal perdamaian untuk...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya