Jumat 24 Maret 2023, 10:58 WIB

Kongres AS Tuduh TikTok Hancurkan Mental Anak Amerika

Cahya Mulyana | Internasional
Kongres AS Tuduh TikTok Hancurkan Mental Anak Amerika

AFD/Somodevilla
Rapat dengar pendapat kongres AS tentang TikTok

 

Kongres Amerika Serikat (AS) memanggil CEO TikTok Shou Zi Chew untuk diminta tanggung jawab atas dampak platform tersebut terhadap keamanan data pribadi dan kesehatan mental. TikTok juga dituduh membocorkan data dapat dimanfaatkan militer Tiongkok.

"TikTok dapat dirancang untuk meminimalkan bahaya bagi anak-anak. Aplikasi ini dibuat untuk membuat anak-anak kecanduan secara agresif atas nama keuntungan,” kata seorang anggota Kongres asal Partai Demokrat Kathy Castor, dilansir dari Strait Times, Jumat, (24/3).

Anggota Kongres dari Demokrat Tony Cardenas mengatakan, aplikasi tersebut telah membahayakan kesehatan mental anak-anak. Kondisi tersebut membuat banyak orang tua mengkhawatirkannya.

Baca juga: Warga Amerika Serikat Protes Wacana Larangan Menggunakan TikTok

"Anda (Chew) hanya memberi saya pernyataan umum bahwa Anda berinvestasi, bahwa Anda khawatir, bahwa Anda sedang bekerja. Itu tidak cukup bagi saya. Itu tidak cukup untuk orang tua Amerika,” kata DeGette.

Namun Chew menjawab dengan mengatakan perusahaannya berinvestasi dalam moderasi konten dan kecerdasan buatan untuk membatasi konten semacam itu. Sementara beberapa anggota parlemen menilai TikTok tidak terpisah dari pemerintah Tiongkok. Pada sidang dengar pendapat pada Kamis (23/3), itu seorang Anggota Kongres Neal Dunn mengatakan perusahaan induk TikTok, ByteDance, telah memata-matai orang Amerika atas permintaan Beijing.

Baca juga: Pemerintah Inggris Larang Pejabat dan Staf Gunakan TikTok 

Tepis Tuduhan

Chew menjawab dengan menyatakan tuduhan tersebut tidak berdasar. Dunn dari Partai Republik kemudian bertanya tentang laporan media AS bahwa tim ByteDance yang berbasis di Tiongkok berencana menggunakan TikTok untuk memantau lokasi warga AS.

Chew juga mengatakan pihaknya telah menghabiskan lebih dari US$1,5 miliar untuk upaya keamanan data dengan nama Project Texas yang saat ini memiliki hampir 1.500 karyawan.

"Kami tidak mempromosikan atau menghapus konten atas permintaan pemerintah Tiongkok. ini adalah komitmen kami kepada komite ini dan semua pengguna kami bahwa kami akan menjaga (TikTok) bebas dari manipulasi apa pun oleh pemerintah mana pun," paparnya.

Dia mengatakan aplikasi tersebut secara ketat menyaring konten yang dapat membahayakan anak-anak. Chew juga menyangkal TikTok mendorong gangguan makan di kalangan anak-anak, penjualan obat-obatan terlarang, dan eksploitasi seksual.

Sekitar 20 senator AS dengan 10 dari Demokrat dan 10 Republik telah mendukung undang-undang bipartisan yang memberi pemerintahan Presiden Joe Biden jalan untuk melarang TikTok. Akibat aplikasi tersebut telah menambah elemen baru pada ketegangan antara Washington dan Beijing.

Ketika ditanya tentang potensi divestasi, Chew mengatakan masalahnya bukan tentang kepemilikan. Kekhawatiran AS dapat diatasi dengan memindahkan data ke pusat penyimpanannya di AS.

Kementerian Perdagangan Tiongkok mengatakan bahwa memaksa penjualan TikTok akan sangat merusak kepercayaan investor dari seluruh dunia, termasuk Tiongkok, untuk berinvestasi di Amerika Serikat.

Usai sidang tersebut, saham perusahaan media sosial AS yang bersaing dengan TikTok untuk iklan naik dengan Meta Platform induk Facebook 1,8% dan Snap 2,8%.

(Z-9)

Baca Juga

AFP

64 Juta Warga Turki Tentukan Nasib Erdogan dan Kilicdaroglu

👤Cahya Mulyana 🕔Minggu 28 Mei 2023, 10:50 WIB
Minggu (28/5) sebanyak 64 juta warga Turki akan menentukan siapa pemimpin...
AFP

Rusia Kumpulkan Kekuatan di Bakhmut

👤Cahya Mulyana 🕔Minggu 28 Mei 2023, 10:10 WIB
Pengentian sementara serangan Rusia di kota Bakhmut menjadi kesempatan Ukraina melancarkan serangan...
AFP

Dekolonisasi Harus Sesuai Hukum yang Berlaku

👤Cahya Mulyana 🕔Minggu 28 Mei 2023, 08:50 WIB
Proses dekolonisasi harus mematuhi hukum internasional dan tidak boleh dimanfaatkan untuk mengganggu integritas teritorial negara...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya