Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Protes Penggulingan Presiden, Demonstran Peru Blokade Bandara

Basuki Eka Purnama
13/12/2022 04:30
Protes Penggulingan Presiden, Demonstran Peru Blokade Bandara
Demonstran menduduki Bandara Internasional Alfredo Rodriguez Ballon di Arequipa, Peru.(AFP/Diego Ramos)

RATUSAN demonstran menggunakan ban terbakar, kayu, dan batu untuk memblokade bandara di kota terbesar kedua di Peru, Arequipa, Senin (12/12), memprotes digulingkannya Presiden Pedro Castillo.

Demonstran menuntut digelarnya pemilu dan mundurnya presiden baru Dina Boluarte, setelah pendahulunya, Presiden Castillo ditangkap pada pekan lalu setelah berusaha membubarkan parlemen dan memimpin berdasarkan dekrit.

Polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan sekitar 1.500 demonstran yang merusak lampu landas pacu, membakar gerbang masuk bandara, dan memaksa bandara ditutup selama 3 jam.

Baca juga: Eks Presiden Peru Pedro Castillo Cari Perlindungan di Meksiko

Ombudsman HAM Peru mengatakan dua warga sipil terluka dalam insiden itu.

Boluarte berusaha meredakan ketegangan di negaranya setelah terjadi bentrokan berdarah selama akhir pekan dengan mengumumkan, Minggu (11/12), bahwa dirinya akan menggelar pemilu lebih cepat dua tahun sembari menentapkan keadaan darurat di sejumlah wilayah yang panas.

Namun, demonstran tetap memblokade jalan di sejumlah kota besar seperti Arequipa di selatan, Cusco di tenggara, dan Libertad di utara.

Di Arequipa, demonstran juga menduduki salah satu pabrik terbesar di Peru, milik perusahaan susu Gloria.

Insiden baru itu terjadi meski Boluarte, dalam sebuah pidato yang disiarkan televisi nasional mengatakan tengah berusaha mencapai kesempatan dengan Kongres untuk mempercepat pemilu dari Juli 2026 menjadi April 2024.

Boluarte, mantan jaksa yang kemudian menjadi wakil presiden Castillo, diambil sumpahnya sebagai presiden setelah Presiden Peru itu dimakzulkan dan ditangkap, pekan lalu.

Pada Senin (12/12), pemerintah Peru memecat 26 kepala daerah yang ditunjuk Castillo dengan alasan mereka memicu aksi demonstrasi di wilayah mereka.

Mogok kerja

Sementara itu, serikat pekerja dan organisasi yang mewakili suku asli Peru menyerukan mogok kerja tanpa batas sebagai bentuk dukungan bagi Castillo.

Mereka menuntut dibubarkannya Kongres, pemilu dipercepat, dan pembentukan konstitusi baru. Mereka juga menuntut Castillo segera dibebaskan.

Dengan latar belakang sebagai guru dan ketua serikat pekerja, Castillo kesulitan mendapat dukungan dari kalangan elite Peru,

Presiden terguling itu ditangkap pada Rabu (7/12) dalam perjalanan ke Kedutaan Besar Meksiko untuk mencari suaka. Dia ditangkap dengan dakwaan pemberontakan dan konspirasi. (AFP/OL-1)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya