Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Iran Tuding Ada Intervensi Asing dalam Kasus Mahsa Amini

Mesakh Ananta Dachi
10/11/2022 09:15
Iran Tuding Ada Intervensi Asing dalam Kasus Mahsa Amini
Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Azad (kiri)(MI/Mesakh Ananta Dachi)

KEMATIAN Mahsa Amini, 22, pada 16 September 2022 menjadi salah satu isu yang kini sedang dihadapi Republik Islam Iran. Pascakematian perempuan yang dianggap menyalahi aturan pakaian berhijab Iran tersebut tersebar di media dan media sosial, demonstrasi kian marak. Sistem ditentang, pemerintahan digulingkan. 

Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Azad mengungkapkan protes yang terjadi di Iran saat ini adalah bentuk agitasi dari media dan media sosial, terutama media yang berasal dari Negara Barat.

“Propaganda dari media membuat demonstrasi dan kegemparan. Kekacauan. Dan sedihnya, hal ini menciptakan agitasi di media sosial, terutama media sosial yang diatur oleh negara negara Barat. Misalnya, Iran International dan BBC Persian. Mereka memiliki tujuan untuk membuat situasi yang lebih panas dan lebih kacau,” ungkap Azad kepada wartawan di Kapal Perang Iran Dena 75, Rabu (9/11).

Baca juga: Dubes Iran Bantah Demonstran terkait Mahsa Amini Terancam Hukuman Mati

Lebih lanjut, Azad menambahkan bahwa kejadian yang ada di Iran saat ini seharusnya sudah mencapai titik damai, kalau saja intervensi tidak terjadi.

“Saya harap, gerakan ini bisa mencapai titik dimana semuanya bisa berdamai. Sayangnya, karena adanya intervensi yang mencoba untuk mendorong ide mereka dan rencana mereka terhadap Iran, hal itu tidak terjadi,” ujar Azad.

“Pastinya, Iran sebagai negara merdeka tidak akan mengikuti perintah mereka. Kami adalah suatu kesatuan politik yang independen,” lanjutnya.

Protes mengenai kasus Mahsa Amini kini menjadi perhatian publik internasional. Sejak 1979, Republik Islam Iran telah menerapkan aturan berpakaian dan berjilbab bagi para perempuan. Dalam pelaksanaannya, terdapat polisi moral yang akan mengawasi pelaksanaan aturan tersebut.

Akibat protes ini, Komisi Hak Asasi Manusia Iran mencatat setidaknya 304 orang meninggal dunia akibat demonstrasi berkepanjangan ini. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya