Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Duta Besar PBB Kecam Serangan Udara Rusia di Sidang Majelis Umum

Ferdian Ananda Majni
11/10/2022 14:50
Duta Besar PBB Kecam Serangan Udara Rusia di Sidang Majelis Umum
Ilustrasi(AFP)

Majelis Umum PBB mulai memperdebatkan apakah akan menuntut agar Rusia membalikkan arah dalam mencaplok empat wilayah Ukraina, dalam sebuah diskusi yang muncul ketika serangan rudal paling ekstensif otoritas Moskow pada beberapa bulan kembali membuat banyak komunitas internasional khawatir.

Sesi khusus majelis itu direncanakan sebelum serangan hari Senin, tetapi negara-negara berbicara tentang serangan jam sibuk Senin pagi yang meluas yang menewaskan sedikitnya 14 orang dan melukai banyak orang.

Duta Besar Ukraina Sergey Kyslytsya mengatakan beberapa kerabat dekatnya terancam di sebuah bangunan tempat tinggal, tidak dapat berlindung di tempat perlindungan bom. “Dengan meluncurkan serangan rudal terhadap warga sipil yang tidur di rumah mereka atau bergegas menuju anak-anak yang pergi ke sekolah, Rusia telah membuktikan sekali lagi bahwa itu adalah negara teroris yang harus dicegah dengan cara sekuat mungkin,” katanya.

Rusia mengatakan pihaknya menargetkan fasilitas militer dan energi. Tetapi beberapa rudal menabrak daerah sipil: taman, minibus komuter, dan banyak lagi.

Rusia mengatakan pihaknya membalas apa yang disebutnya serangan teroris Ukraina pada Sabtu di sebuah jembatan penting, dan Duta Besar Vassily Nebenzia mengatakan kepada majelis bahwa Moskow telah memperingatkan bahwa tidak akan ada impunitas untuk tindakan semacam itu. "Jembatan itu adalah infrastruktur sipil, infrastruktur kritis," katanya kepada wartawan di luar ruangan.

Pejabat Ukraina belum mengkonfirmasi bahwa Kyiv berada di balik serangan jembatan atau insiden sabotase lainnya, tetapi mengatakan mereka menyambut baik kemunduran bagi Rusia di semua wilayah yang diklaim telah dicaploknya.

Sekretaris Jenderal PBB António Guterres sangat terkejut oleh serangan Rusia dan berbicara Senin dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, kata juru bicara PBB Stéphane Dujarric.

Berbagai negara juga menyayangkan pengeboman tersebut. Duta Besar Turki untuk PBB Feridun Sinirlio?lu, yang negaranya membantu PBB menengahi kesepakatan Juli untuk membuat ekspor gandum Ukraina dan Rusia mengalir, menyebut serangan itu sangat mengkhawatirkan dan tidak dapat diterima. (AFP/OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya