Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Serangan Rusia di Provinsi Idlib Suriah Tewaskan Tujuh Orang

Mediaindonesia.com
08/9/2022 21:09
Serangan Rusia di Provinsi Idlib Suriah Tewaskan Tujuh Orang
Asap mengepul di lokasi serangan Rusia yang dilaporkan di kawasan hutan di sebelah barat kota Idlib yang dikuasai pemberontak di Suriah.(AFP/Muhammad Haj Kadour.)

SERANGAN udara Rusia di benteng pemberontak besar terakhir Suriah di provinsi barat laut Idlib menewaskan tujuh orang dan melukai 15 pada Kamis (8/9). Setidaknya empat dari mereka yang tewas dalam serangan yang menghantam tambang batu dan rumah terdekat di sebelah barat kota Idlib ialah warga sipil. 

Itu dikatakan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, pemantau yang berbasis di Inggris yang bergantung pada jaringan sumber yang luas di lapangan. Observatorium mengatakan sedang berusaha mengidentifikasi tiga korban lain.

Seorang koresponden AFP di daerah itu melihat ambulans yang mengangkut korban dari lokasi serangan saat asap tebal membubung di atas kepala. Rumah di dekat tambang batu dibiarkan hancur total.

Baca juga: Tiga Tewas dalam Serangan Israel di Bandara Aleppo Suriah

Rusia, yang tidak segera mengomentari serangan itu, termasuk pendukung utama rezim Presiden Bashar al-Assad. Dengan dukungan Rusia dan Iran, Damaskus merebut kembali sebagian besar tanah yang hilang pada tahap awal konflik Suriah yang meletus pada 2011 ketika pemerintah secara brutal menindas protes prodemokrasi.

Pertahanan terakhir oposisi bersenjata terhadap rezim termasuk sebagian besar provinsi Idlib dan bagian dari provinsi tetangga Aleppo, Hama, dan Latakia. Hayat Tahrir al-Sham, yang dipimpin oleh mantan anggota bekas jaringan Al-Qaeda Suriah, ialah kelompok dominan di daerah itu tetapi kelompok pemberontak lain juga aktif dengan berbagai tingkat dukungan Turki.

Perang Suriah telah menewaskan hampir setengah juta orang dan memaksa sekitar setengah dari populasi praperang negara itu dari rumah mereka. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya