Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
KEPALA Badan Kepolisian Nasional Jepang, Itaru Nakamura, memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya pada Kamis (25/8) ini. Tepatnya, setelah penyelidikan mengonfirmasi adanya kekurangan dalam rencana keamanan di balik kasus pembunuhan mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe.
"Ada kekurangan dalam rencana keamanan dan penilaian risiko yang menjadi dasarnya. Arahan dari komandan lapangan tidak cukup," jelas Itaru Nakamura kepada wartawan.
Baca juga: Buntut Insiden Abe, PM Jepang Larang Menterinya Terlibat Gereja Unifikasi
Menurutnya, akar masalah ini terletak pada keterbatasan sistem yang telah berlangsung selama bertahun-tahun. Di mana kepolisian setempat bertanggung jawab penuh untuk memberikan keamanan. Nakamura mengatakan dirinya siap bertanggung jawab atas kegagalan tersebut dan mundur dari jabatannya.
"Kami telah memutuskan untuk menggoyahkan personel kami dan memulai kembali tugas keamanan kami. Itu lah mengapa saya mengajukan pengunduran diri kepada Komisi Keamanan Publik Nasional hari ini," imbuhnya.
Shinzo Abe sebelumnya ditembak di jalur kampanye pada 8 Juli lalu di wilayah Nara, Jepang. Nahas, nyawa Abe tidak tertolong. Adapun pembunuhnya langsung ditahan di tempat kejadian. Serta, diyakini telah menargetkan Abe, karena diduga terkait dengan Gereja Unifikasi.
Baca juga: Senjata Rakitan Milik Pembunuh Shinzo Abe Mematikan
Abe merupakan politisi paling terkenal di Jepang, sekaligus menjabat sebagai PM Jepang terlama. Namun, keamanan relatif ringan saat dirinya menyampaikan pidato singkat di sebuah jalan di wilayah barat. Kepolisian setempat pun mengakui lemahnya upaya keamanan kala itu.
Pejabat pemerintahan Jepang, termasuk PM Jepang saat ini, Fumio Kishida, telah mengakui kelemahan keamanan di sekitar penampilan Abe. Pria yang diduga membunuh Abe, Tetsuya Yamagami, dilaporkan menjalani evaluasi psikiatri untuk menentukan keadaan pikirannya pada saat pembunuhan.(CNA/OL-11)
Berdasarkan data Riskesdas 2018, diperkirakan setidaknya sebanyak 4,2 juta orang di Indonesia memiliki penyakit jantung.
Seorang pria yang identitasnya belum diketahui ditemukan tewas tergantung dengan kondisi mata dan mulut ditutup lakban.
KASUS kematian yang disebabkan demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia per 18 Maret 2024 mencapai 316 kasus. Angka tersebut diprediksi masih akan bertambah.
Aryna Sabalenka, petenis peringkat dua dunia, tetap bertekad untuk berpartisipasi dalam Miami Open meskipun mengalami tragedi kematian pacarnya dalam sebuah kejadian bunuh diri.
Polda Metro Jaya akan melakukan gelar rekonstruksi kasus kematian anak Tamara Tyasmara, Raden Andante Khalif Pramudityo atau Dante, 6, dengan tersangka YA, 33, pada Rabu (28/2).
Polisi akan segera menetapkan tersangka kasus kematian anak artis Tamara Tyasmara, setelah mengantongi hasil digital forensik dari rekaman CCTV di lokasi kejadian perkara dan autopsi.
Masuknya TNI dalam ranah penyidikan hukum pidana umum dalan ketentuan Pasal 7 Ayat (5) dan Pasal 20 Ayat (2) RKUHAP berpotensi menghidupkan kembali dwifungsi militer.
Pemerintahan Trump batalkan perintah mengganti Kepala Kepolisian Washington DC, Pamela Smith, dengan Kepala DEA.
Wali Kota Washington DC, Muriel Bowser, akan berupaya menjaga kepercayaan warga di tengah pengerahan aparat federal
Wali Kota Washington DC, Muriel Bowser, mengkritik keputusan Presiden Donald Trump ambil alih kepolisian dan pengerahan Garda Nasional.
Presiden Donald Trump kerahkan 800 personel Garda Nasional ke Washington DC untuk pemberantasan kejahatan dan tunawisma.
GPM ini bertujuan menyediakan beras berkualitas dengan harga terjangkau bagi warga yang membutuhkan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved