Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
PASUKAN Israel pada Selasa (26/7) menghancurkan rumah dua warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki. Kedua warga dituduh menembak mati seorang pemukim Yahudi pada April.
Tentara mengatakan telah menghancurkan rumah-rumah di Qarawat Bani Hasan, di Tepi Barat utara, milik Yusef Aasi dan Yehya Miri. Keduanya dituduh melakukan serangan penembakan mematikan di pintu masuk kota Ariel, sehingga membunuh penjaga keamanan Israel, Vyacheslav Golev.
Aasi dan Miri ditangkap sehari setelah serangan 29 April dan ditahan oleh Israel. Mereka belum diadili di pengadilan militer Israel, yang menjalankan yurisdiksi atas pelanggaran yang dilakukan oleh warga Palestina di beberapa bagian Tepi Barat, wilayah yang diduduki oleh negara Yahudi sejak 1967.
Baca juga: Raja Yordania: Solusi untuk Palestina Kunci Perdamaian Timur Tengah
"Pembongkaran dilakukan setelah petisi dari keluarga teroris ditolak oleh Mahkamah Agung," kata pernyataan militer. Tentara menambahkan bahwa selama pembongkaran, "Ratusan orang Palestina menghasut sejumlah kerusuhan kekerasan. Para perusuh melemparkan batu, bom molotov, dan membakar ban ke tentara. Pasukan menanggapi dengan cara pembubaran kerusuhan."
Golev tewas selama periode ketegangan yang meningkat dalam konflik Israel-Palestina, termasuk bentrokan reguler antara warga Palestina dan pasukan keamanan Israel di kompleks masjid Al-Aqsa di Jerusalem pada akhir bulan suci Ramadhan. Aktivis hak asasi manusia mengatakan kebijakan Israel untuk menghancurkan rumah tersangka penyerang merupakan hukuman kolektif, karena dapat membuat nonpejuang, termasuk anak-anak, kehilangan tempat tinggal.
Baca juga: Pasukan Israel Bunuh Dua Warga Palestina yang Disangka Teroris
Namun Israel mengatakan praktik itu efektif dalam mencegah beberapa warga Palestina melakukan serangan. Sekitar 475.000 pemukim Yahudi sekarang tinggal di Tepi Barat dalam komunitas yang secara luas dianggap ilegal menurut hukum internasional. Ariel, tempat Golev dibunuh, ialah salah satu komunitas pemukim terbesar. (AFP/OL-14)
DUNIA semakin bersatu untuk mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina, terutama dari negara Barat.
SEORANG mantan pasukan elite Amerika Serikat (AS) mengungkapkan bahwa militer Israel bersiap menembak anak-anak Palestina tak bersenjata di Jalur Gaza.
PEMERINTAH Belanda menyatakan dua menteri Israel sebagai persona non grata akibat pernyataan dan tindakan yang dianggap memicu kekerasan serta mendorong pembersihan etnis Gaza.
PAUS Leo XIV menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Jalur Gaza.
PEMUKIM Israel menyerang desa Kristen Palestina Taybeh di Tepi Barat, Palestina, yang dijajah, semalaman. Mereka membakar mobil dan menyemprotkan grafiti yang mengancam.
KONDISI kelaparan di Jalur Gaza kini mencapai titik kritis dan mengancam nyawa lebih dari dua juta penduduk Palestina.
Video tawanan Israel yang kurus dan lemah di Gaza memicu kecaman global. Negara Barat menuntut pembebasan segera.
Witkoff menyatakan bahwa sebagian besar warga Israel ingin para sandera pulang dan sebagian besar warga Gaza juga ingin para sandera pulang.
Israel menganggap perlucutan senjata Hamas sebagai salah satu dari beberapa syarat utama bagi kesepakatan apa pun untuk mengakhiri konflik.
Satu staf Palang Merah Palestina dilaporkan tewas, tiga lainnya terluka dalam serangan udara Israel yang menghantam markas PRCS.
Hamas menegaskan tidak akan menyerahkan senjata, kecuali terbentuk negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
PEMERINTAH Gaza menuduh Israel sengaja menciptakan kekacauan untuk menghambat penyaluran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved