Headline

Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.

Menlu Liz Truss Serius Calonkan Jadi PM Inggris

Cahya Mulyana
11/7/2022 09:41
Menlu Liz Truss Serius Calonkan Jadi PM Inggris
Menteri Luar Negeri Inggris Elizabeth Truss atau Liz Truss(Ant/Sigid Kurniawan)

MENTERI Luar Negeri Inggris Elizabeth Truss atau Liz Truss menyatakan diri untuk maju menjadi calon Perdana Menteri (PM) Inggris. Liz mengaku siap memperebutkan kursi yang akan ditinggalkan seniornya di Partai Konservatif, Boris Johnson pada Oktober.

Truss, 46, mengumumkan pencalonannya di surat kabar Daily Telegraph pada Minggu (11/7), malam. "Saya memiliki visi yang jelas tentang di mana kita harus berada, dan pengalaman serta tekad untuk membawa kita ke sana," ungkap Truss usai menyatakan kesiapannya untuk mencalonkan diri sebagai PM Inggris.

Tawaran oleh Truss, yang dipandang sebagai yang terdepan dalam kontes kepemimpinan khas Partai Konservatif atau Tory. Ia mengikuti gaya mantan Menteri Pertahanan Penny Mordaunt dalam menghadapi 11 kandidat dalam persaingan memperebutkan kursi PM.

Mordaunt, seorang mantan tentara cadangan angkatan laut sama dengan Truss yang tidak difavoritkan untuk menggantikan Johnson. Sejauh ini jajak pendapat dalam bursa kandidat PM Inggris dipimpin mantan Menteri Keuangan Rishi Sunak.

Sunak dan mantan Menteri Kesehatan Sajid Javid telah mengundurkan diri dari kabinet Johnson. Fakta itu memaksa Johnson harus menanggalkan kursi kepemimpinan Tory namun untuk jabatan PM akan dilepaskan setelah muncul penggantinya.

Mantan Menteri Luar Negeri Jeremy Hunt, yang menjadi runner-up di bawah Johnson dalam konvensi Partai Konservatif pada 2019, mengumumkan akan turut serta memperebutkan kursi PM. Menteri Keuangan Nadhim Zahawi dan Menteri Transportasi Grant Shapps juga telah menyatakan niat serupa Hunt.

Mereka bersama-sama akan bersaing dengan Jaksa Agung Suella Braverman, mantan Menteri Kesetaraan Kemi Badenoch Anggota Parlemen Tom Tugendhat. Anggota parlemen Tory lainnya, Rehman Chishti, mengumumkan pencalonan menjadi PM.

Jadi total jumlah kandidat calon PM Inggris sejauh ini sebanyak 11 orang. Sementara Menteri Pertahanan Ben Wallace yang dijagokan menggantikan Johnson menyatakan tidak berniat bergabung dengan 11 kandidat tersebut.

Perpajakan sudah menjadi isu utama dalam perlombaan memperebutkan kursi yang akan ditinggalkan Johnson. Isu itu didorong kondisi Inggris yang menghadapi inflasi tinggi dan peningkatan kebutuhan masyarakat di tengah pertumbuhan yang stagnan dan tarif pajak yang relatif tinggi.

Javid dan Hunt berjanji untuk memotong pajak perusahaan dari 25 menjadi 15%. Javid mengatakan juga akan memangkas atau mengubah pajak sektor lain, termasuk membalikkan iuran asuransi nasional.

Hunt, Shapps dan Tugendhat menetapkan sikap mereka untuk pajak yang lebih rendah. Sementara Truss juga menggemakan pemotongan pajak.

Sunak meminta pendukung partainya yang disebut Tories untuk tidak mudah mempercayai janji para kandidat lain. Sementara Zahawi sedang diterpa isu penyelidikan pajak pribadinya.

Bendahara Komite Konvensi Partai Konservatif Geoffrey Clifton-Brown mengatakan dari 11 kandidat dapat dikerucutkan menjadi dua. Keduanya akan dipilih sebelum reses musim panas parlemen yang dimulai setelah 21 Juli.

Nantinya kandidat yang diajukan oleh komite konvensi akan dipilih 358 anggota parlemen Tory. Komentator konservatif Dale mengatakan voting tidak akan dilakukan jika forum menghendaki untuk jalan aklamasi seperti pada 2016 yang memilih Theresa May.

Terdapat laporan beberapa dari 11 kandidat ini disinyalir sedang menyusun strategi kotor dengan merancang kabar bohong. Cara itu akan digunakan untuk menyudutkan menjegal lawan-lawan mereka. (AFP/OL-13)

Baca Juga: Semula Yamagami akan Bunuh Mantan PM Abe di Okayama



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya