Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Sherpa G20 Bahas Pengakuan Sertifikat Vaksinasi Antarnegara

Mediaindonesia.com
10/7/2022 22:10
Sherpa G20 Bahas Pengakuan Sertifikat Vaksinasi Antarnegara
Seorang warga melihat kartu vaksinasi covid-19 dosis ketiga di RPTRA Rusun Benhil, Jakarta, Rabu (6/7).(ANTARA/Rivan Awal Lingga)

KERJA sama pengakuan sertifikat vaksinasi antarnegara guna  memfasilitasi pergerakan manusia, khususnya di bidang pariwisata, menjadi salah satu topik pembahasan dalam pertemuan kedua Sherpa kelompok 20 ekonomi terbesar dunia (G20).
 
"Sehingga nanti saling pengakuan sertifikat vaksin dan protokol kesehatan di pintu-pintu masuk sangat penting, sehingga nanti ada
seamless travel," Staf Khusus Menteri Kesehatan bidang Tata Kelola Pemerintahan Ronaldus Mujur di sela-sela 2nd G20 Sherpa Meeting di Labuan Bajo, NTT, Minggu (10/7).
 
Dalam sesi Arsitektur Kesehatan Global pada Minggu, pihaknya memaparkan hasil diskusi dalam pertemuan bidang kesehatan yang telah digelar pada akhir Maret lalu yang mana semua pihak setuju bahwa protokol kesehatan dan pengakuan sertifikat vaksin penting untuk dilakukan di level internasional dan bagi perjalanan internasional.
 
Ide yang dibahas yakni terkait adanya infrastruktur digital, seperti PeduliLindungi yang diterapkan di Indonesia, yang dapat digunakan untuk
masuk dan keluar dari satu negara ke negara lain.
 
Hal itu guna mempermudah pelaku perjalanan dengan menyederhanakan proses pemeriksaan dokumen, tak hanya bagi pelaku wisata namun juga bagi pelaku perjalanan dengan tujuan lain.
 
Dia juga menjelaskan pariwisata menjadi salah satu bidang yang terdampak oleh pandemi covid-19.
 
"Selain untuk pariwisata, ada banyak mengenai pergerakan pekerja ahli antarnegara ke negara lain, itu yang akan sangat terbantu dari
platform yang sama ini," kata dia.


Baca juga: Menlu: G20 Suarakan Kekhawatiran Melonjaknya Harga Pangan dan Energi

 
Untuk mendorong inisiatif tersebut, Indonesia telah mengajukan pelaksanaan connect-a-thon G20 pada 20 Juli mendatang, di mana negara-negara akan melakukan pertemuan bilateral secara terus menerus secara virtual untuk membahas wacana seamless travel.
 
Kegiatan itu melibatkan sejumlah tim teknologi informasi, termasuk tim Kemenkes, untuk mendorong fase pertama agar semua negara G20 nantinya terhubung.
 
Menurutnya, saat ini telah ada beberapa negara yang terhubung dan akan semakin diperluas dengan kegiatan tersebut.
 
Selain terkait harmonisasi standar protokol kesehatan global, dalam pertemuan Arsitektur Kesehatan Global, pihaknya juga menyampaikan sejumlah poin penting dari tiga prioritas Kelompok Kerja Kesehatan, termasuk ketahanan sistem kesehatan global dan kesiapan dan pencegahan pandemi (PPR).
 
Termasuk dalam bahasan tersebut adalah pembentukan Financial Intermediary Fund.
 
Pertemuan Sherpa G20 kedua diselenggarakan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, mulai 10 hingga 13 Juli 2022.
 
Perwakilan dari 19 negara anggota G20, enam negara undangan, dan sembilan organisasi internasional telah hadir untuk mengikuti berbagai agenda yang mencakup tiga isu prioritas presidensi Indonesia di G20, serta kunjungan ke sejumlah lokasi di Labuan Bajo seperti Taman Nasional Komodo dan Pulau Padar.
 
Sementara itu, satu negara anggota mengikuti kegiatan secara virtual yakni Amerika Serikat.
 
Agenda para Sherpa G20 pada hari pertama mencakup sesi Arsitektur Kesehatan Global, di mana Kelompok Kerja Pertanian, Pariwisata, dan
Kesehatan memberikan laporan, sesi diskusi, sesi pertemuan bilateral, serta gelaran Sherpa Talks. (Ant/S-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya