Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Wakil Dubes Inggris Disebut sudah Pergi dari Iran Tahun Lalu

Mediaindonesia.com
07/7/2022 19:53
Wakil Dubes Inggris Disebut sudah Pergi dari Iran Tahun Lalu
Orang-orang duduk di dekat puing-puing di tengah kehancuran setelah gempa berkekuatan 6,0 di desa desa Sayeh Khosh di provinsi Hormozgan.(AFP/Amir Hossein Talebi/ISNA.)

DUTA Besar Inggris untuk Iran pada Kamis (7/7) mengatakan seorang diplomat yang dilaporkan ditangkap oleh media pemerintah telah mengakhiri jabatannya dan meninggalkan republik Islam itu lebih dari enam bulan lalu.

"Laporan bahwa Wakil Duta Besar kami saat ini ditahan sangat menarik. Dia benar-benar meninggalkan Iran Desember lalu di akhir tugasnya," tulis Duta Besar Inggris Simon Shercliff di Twitter.

Pada Rabu, kantor berita Iran Fars dan televisi pemerintah melaporkan bahwa Garda Revolusi telah menangkap--pada tanggal yang tidak ditentukan--beberapa diplomat asing, termasuk Wakil Duta Besar Inggris Giles Whitaker. Tuduhannya, mereka memata-matai.

Fars mengatakan bahwa Whitaker diusir dari Iran. TV pemerintah hanya mengatakan bahwa dia telah diusir dari daerah tempat para diplomat itu ditangkap.

Televisi pemerintah menuduhnya melakukan operasi intelijen di wilayah militer. Video menunjukkan gambar seorang pria yang dihadirkan sebagai Whitaker berbicara di suatu ruangan.

Seorang jurnalis TV pemerintah mengatakan diplomat itu, "Termasuk di antara mereka yang pergi ke gurun Shahdad bersama keluarganya sebagai turis." Ini merujuk pada daerah di Iran tengah.

Baca juga: Iran Tangkap Wakil Dubes Inggris

Sebelum komentar Shercliff, pemerintah Inggris dengan tegas menyangkal bahwa wakil duta besarnya telah ditangkap. "Laporan penangkapan seorang diplomat Inggris di Iran sama sekali tidak benar," kata juru bicara kementerian luar negeri di London.

Perkembangan itu bertepatan dengan meningkatnya ketegangan antara Teheran dan kekuatan dunia atas upaya yang telah lama terhenti untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 dan peningkatan baru-baru ini dalam penahanan warga negara Barat yang dikonfirmasi di negara itu. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya