Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
PENGADILAN Iran pada Kamis (23/6) memutuskan bahwa Washington harus membayar lebih dari US$4 miliar sebagai kompensasi kepada keluarga ilmuwan nuklir yang dibunuh dalam beberapa tahun terakhir. Iran menuduh Amerika Serikat, Israel, atau keduanya melakukan serangkaian pembunuhan yang menargetkan tokoh-tokoh kunci, termasuk pembunuhan ilmuwan nuklir terkemuka Mohsen Fakhrizadeh pada November 2020.
Pengadilan Iran pada Kamis mengatakan berdasarkan investigasi kriminal dan komentar oleh pejabat Israel, "Jelas bahwa rezim Zionis melakukan kejahatan," dengan membunuh para ilmuwan Iran. Ini menurut salinan putusan yang diterbitkan oleh kantor berita negara IRNA.
Washington mendukung Israel secara langsung dan tidak langsung sehingga, "AS bertanggung jawab atas semua tindakan, termasuk membantu, mendukung, dan melakukan tindakan teroris terhadap ilmuwan Iran," tambah putusan itu. Terdakwa, termasuk pemerintah AS, mantan presiden Barack Obama, dan Donald Trump, serta pejabat tinggi Amerika lain.
Baca juga: Berubah, Australia tidak Tolak Penyelidikan PBB tentang HAM Israel
Pada November 2020, Mohsen Fakhrizadeh tewas dalam serangan terhadap mobilnya di luar Teheran yang dituduhkan oleh republik Islam itu kepada Israel. Dua ilmuwan nuklir lain, Majid Shahriari dan Fereydoon Abbasi-Davani, masing-masing tewas dan terluka dalam serangan simultan pada 2010.
Putusan Kamis berisiko memperburuk ketegangan antara Teheran dan Barat karena negosiasi untuk memulihkan kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dan kekuatan dunia menemui jalan buntu. Pembicaraan terhenti sejak Maret di tengah perbedaan utama antara AS dan Iran, termasuk tuntutan Teheran agar Washington menghapus Garda Revolusi, badan ideologis militer Iran, dari daftar hitam terorisme.
Baca juga: Turki Tangkap Delapan Terduga Intelijen Iran Targetkan Turis Israel
Kesepakatan pada 2015 memberi Iran keringanan sanksi dengan imbalan pembatasan program nuklirnya untuk menjamin bahwa Teheran tidak dapat mengembangkan senjata nuklir. Ini sesuatu yang selalu disangkal ingin dilakukannya. Namun AS secara sepihak menarik diri dari perjanjian itu pada 2018 dan menerapkan kembali sanksi, sehingga mendorong Iran untuk mulai membatalkan komitmennya sendiri. (AFP/OL-14)
KETIKA Israel secara intensif menggempur berbagai fasilitas nuklir Iran dalam eskalasi terbaru, dunia justru kembali mengalihkan perhatian pada program nuklir rahasia Israel, Dimona.
IRAN menganggap senjata nuklir tidak manusiawi dan dilarang secara agama. Memiliki senjata nuklir dapat menempatkan Teheran dalam posisi yang lebih rapuh.
AMERIKA Serikat tidak terima dengan kebijakan Republik Islam Iran yang resmi memutus hubungan kerja sama nuklir dengan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).
Eskalasi antara Iran dan Israel bukan hanya soal dua negara, tetapi juga cermin dari pembentukan ulang koalisi strategis di Timur Tengah dan perubahan tatanan global.
Pandangan pemerintah AS terhadap dampak kerusakan pada tiga situs nuklir utama Iran masih konsisten, dan penilaian tersebut sejauh ini tidak mengalami perubahan.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyetujui undang-undang yang menghentikan kerja sama negaranya dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam menerapkan tarif tambahan sebesar 10% terhadap negara-negara yang mendukung kebijakan aliansi BRICS.
Kepala Ekonom Trimegah Sekuritas Indonesia Fakhrul Fulvian menegaskan bahwa pemerintah Indonesia harus memperkuat posisi tawar dagang di hadapan Amerika Serikat secara strategis.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, 7 Juli 2025, dibuka menguat ke level 6865.
ISRAEL telah menerima tanggapan resmi dari Hamas terkait usulan gencatan senjata baru di Jalur Gaza.
Dubes RI untuk AS diharapkan mampu menjalankan tugas dengan baik dan memanfaatkan momentum untuk mengawal hubungan baik antara Indonesia dan AS.
California tengah dilanda kebakaran hutan terbesar yang pernah dihadapi negara bagian tersebut sejak awal 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved