Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
KEDUTAAN Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur mengaktifkan lagi layanan kekonsuleran secara jemput bola bagi warga negara Indonesia (WNI) yang sempat terhenti karena pandemi COVID-19.
"Selama dua tahun 'terpasung' oleh pandemi, agak susah melakukan jemput bola karena adanya pembatasan. Sekarang setelah diturunkan statusnya, (layanan itu) dimulai lagi," kata Konselor KBRI B Wishnu Krisnamurthi saat ditemui di Kuala Lumpur, Selasa (21/6).
Baca juga: Indonesia Jadi Tuan Rumah Konferensi JCI Asia Pasifik 2023
Layanan jemput bola merupakan program lama KBRI Kuala Lumpur untuk memfasilitasi WNI di Malaysia. Layanan yang diberikan mulai dari perpanjangan paspor, fasilitas kontrak kerja atas pendataan dan kepastian besaran gaji sesuai standar yang berlaku, dan pendataan WNI secara daring melalui portal peduliwni.kemlu.go.id.
"Kemarin kita sepakat ke Negeri Perak, di Ipoh dan Teluk Intan. Kita komunikasi dengan komunitas Indonesia di sana dan sepakat memberi layanan," ujar dia.
Layanan lain yang diberikan dan menjadi salah satu kebijakan Duta Besar RI untuk Malaysia Hermono adalah pemberian dokumen berupa surat bukti pencatatan kelahiran kepada anak-anak dari WNI yang tidak memiliki dokumen (undocumented).
Menurut Wishnu, setidaknya ada 140 anak yang mendapatkan surat kelahiran melalui layanan jemput bola tersebut. Orang tua mereka bisa membuat Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) di KBRI untuk dipergunakan sekali pulang ke Indonesia.
Dia mengatakan dengan memiliki SPLP kewarganegaraan mereka akan jelas. Saat pulang ke tanah air, mereka bisa mempergunakannya untuk mengajukan Nomor Induk Kependudukan (NIK) di Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) di Kementerian Dalam Negeri.
Layanan jemput bola menargetkan sebanyak mungkin WNI di Malaysia dan KBRI telah memetakan lokasi-lokasi yang akan didatangi. KBRI berharap Konsulat Jenderal RI kembali aktif mendatangi WNI di Malaysia.
Sementara itu, Koordinator Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Kuala Lumpur Yoshi Iskandar mengatakan jika anak-anak memiliki surat bukti pencatatan kelahiran, maka akses pendidikan menjadi terbuka.
Pada Sabtu (18/6), KBRI Kuala Lumpur memberikan layanan jemput bola bagi 157 pekerja migran Indonesia (PMI) di Ipoh, Negeri Perak, dengan mendatangi pabrik-pabrik elektronik dan perkebunan tempat mereka bekerja.
Dari 157 PMI, sebanyak 71 orang bekerja di pabrik elektronik UNISEM Sdn Bhd, 43 orang bekerja di pabrik elektronik Salutica Allied Solution Sdn Bhd dan 43 orang bekerja di perkebunan Kuala Lumpur Kepong Berhad.
Layanan jemput bola itu adalah bentuk inisiatif KBRI Kuala Lumpur untuk memberikan perlindungan bagi WNI yang tinggal dan bekerja di wilayah akreditasi KBRI Kuala Lumpur yang lokasinya cukup jauh dari KBRI. (Ant/OL-6)
Queen of Pop Indonesia, Rossa, menorehkan prestasi di Malaysia dalam konser bertajuk Here I Am,
Jordi Amat kini membutuhkan menit bermain reguler demi bisa bersaing masuk ke dalam skuad timnas Indonesia di bawah asuhan Patrick Kluivert.
AKTOR Reza Rahadian mendapat penghargaan Excellent Achievement in Film dari Malaysia International Film Festival (MIFFest) 2025.
Penyanyi populer Indonesia, Vidi Aldiano, membagikan perkembangan terkini mengenai kondisi kesehatannya melalui unggahan video di akun Instagram pribadinya, @vidialdiano.
Lima warga negara Indonesia (WNI) berusia antara 21-31 tahun diamankan kepolisian Malaysia atas dugaan penusukan terhadap rekan senegara.
Sebanyak 15 orang tewas setelah bus yang membawa mahasiswa bertabrakan dengan kendaraan lain di Malaysia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved