Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Koalisi Pemerintahan Israel akan Bubarkan Parlemen, Gelar Pemilihan Baru

Mediaindonesia.com
21/6/2022 07:36
Koalisi Pemerintahan Israel akan Bubarkan Parlemen, Gelar Pemilihan Baru
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett (kiri) dan Menteri Luar Negeri Yair Lapid membuat pernyataan bersama kepada pers, Senin (20/6).(AFP/Oren Ben Hakoon.)

PERDANA Menteri Israel Naftali Bennett mengatakan, Senin (20/6), koalisi pemerintahannya akan membubarkan parlemen minggu depan. Ini merupakan pengumuman mengejutkan. Ia akan memberikan kekuasaan kepada Menteri Luar Negeri Yair Lapid dalam beberapa hari dan menggelar pemilihan baru.

Bennett dan Lapid membentuk aliansi ideologis yang berbeda satu tahun lalu. Ada delapan partai bersatu untuk mengakhiri masa jabatan mantan perdana menteri Benjamin Netanyahu.

Koalisi dari parptai politik yang agresif, sayap kiri, dan--untuk pertama kali dalam sejarah Israel--Islamis Arab, untuk sementara mengantar Israel keluar dari era kemacetan politik yang belum pernah terjadi. Namun setelah serangkaian pembelotan yang menempatkan koalisi di ambang kehancuran, Bennett mengatakan dia akan mendukung RUU untuk membubarkan parlemen pada minggu depan. Ini memicu pemilihan kelima dalam waktu kurang dari empat tahun tanpa jaminan pemerintahan baru yang layak.

Baca juga: Delegasi Perdagangan Mesir Lakukan Kunjungan Langka ke Israel

Bennett mengatakan bahwa Lapid, seorang sentris, akan mengambil alih sebagai perdana menteri dari pemerintahan sementara sejalan dengan kesepakatan pembagian kekuasaan tahun lalu. "Kami membuat keputusan yang tepat untuk Israel," katanya.

Langkah itu berarti Lapid sekarang siap untuk menjamu Presiden AS Joe Biden yang akan mengunjungi Israel pada Juli.
Lapid berterima kasih kepada Bennett karena menempatkan negara di atas kepentingan pribadinya, tetapi mengatakan ketidakmampuan koalisi untuk bertahan menunjukkan bahwa Israel membutuhkan perubahan serius. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya