Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Netanyahu Dikecam dan Dituntut Mundur oleh Oposisi Israel

Wisnu Arto Subari
26/8/2024 13:45
Netanyahu Dikecam dan Dituntut Mundur oleh Oposisi Israel
Warga Gaza yang mengungsi.(Dok Al-Jazeera)

PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu dihujani kecaman dari banyak kalangan Israel dan diminta mundur. Desakan ini termasuk disuarakan oleh pemimpin oposisi Yair Lapid serta mantan perdana menteri Israel Ehud Barak.

Pada Senin (26/8), media melaporkan bahwa kabinet koalisi sayap kanan Netanyahu diboikot oleh para pemimpin masyarakat di wilayah-wilayah utara yang diduduki Israel.

Yair Lapid pada Sabtu (24/8) kembali menuntut Netanyahu mundur dari jabatannya karena dianggap menghalangi jalan untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza serta pertukaran tawanan dengan kelompok Hamas.

Baca juga : Telepon Netanyahu, PM Belanda Desak Gencatan Senjata Gaza

Lapid mengecam rezim Netanyahu karena bersikeras melanjutkan perang dan mengabaikan nasib para tawanan yang ditahan di Jalur Gaza.

"Netanyahu harus pergi. Dia harus mundur dari jabatannya pada 8 Oktober," kata Lapid.

Mantan perdana menteri Israel Ehud Barak memperingatkan akan aksi Netanyahu dan mengatakan perdana menteri tersebut harus segera dicopot.

Baca juga : Petinggi Parpol Pemerintahan Netahayu Serukan Perang Abadi di Gaza

"Pengendalian poros Philadelphi (perbatasan Gaza dengan Mesir) bukan kepentingan kita," kata Barak. Ia merujuk pada syarat baru yang diajukan Netanyahu untuk gencatan senjata.

Menurutnya, Netanyahu tidak memenuhi syarat untuk memerintah Israel dan, "Telah menyeret kita ke neraka."

Kabinet koalisi diboikot kepala otoritas lokal di wilayah pendudukan di utara akibat perbuatan militer rezim yang telah memaksa pemukim Zionis meninggalkan wilayah tersebut. Demikian dilaporkan media pada Senin.

"Kami telah memutuskan untuk memboikot kabinet Netanyahu sampai menemukan solusi untuk memulangkan mereka ke rumah," kata kepala otoritas setempat, menurut Kantor Berita IRNA yang mengutip laporan media pada Senin pagi. 

Para kepala otoritas itu menyatakan memboikot kabinet Netanyahu sampai ada solusi untuk memulangkan para pemukim ke rumah mereka. (Ant/Z-2) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya