Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Presiden Palestina Jamu Delegasi AS di Ramallah

Nur Aivanni
12/6/2022 11:11
Presiden Palestina Jamu Delegasi AS di Ramallah
Presiden Palestina Mahmud Abbas (kanan) bertemu dengan utusan pemerintah AS Barbara Leaf di Kota Ramallah.(AFP/haer GHANAIM / PPO)

PRESIDEN Palestina Mahmud Abbas menjamu delegasi Amerika Serikat (AS), yang dipimpin Asisten Menteri Luar Negeri untuk Urusan Timur Dekat Barbara Leaf di Kota Ramallah, Sabtu (11/6).

Abbas mengulangi permintaannya untuk penghapusan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dari daftar entitas teroris AS dalam pertemuan itu.

Dalam sebuah pernyataan, Kepresidenan Palestina mengatakan bahwa Presiden Palestina juga meminta agar kantor PLO di Washington dan konsulat AS untuk Jerusalem timur dibuka kembali, setelah keduanya ditutup di bawah pemerintahan Donald Trump.

Baca juga: Usulan AS untuk Gelar KTT Israel-Palestina Ditolak, Kenapa?

Leaf memulai perjalanan selama tiga hari ke wilayah Palestina dan Israel, Sabtu (11/6). 

Dikatakan Departemen Luar Negeri AS, dia bertemu dengan Abbas untuk membahas hubungan AS-Palestina, bantuan AS untuk Palestina, memperdalam hubungan dan bagaimana orang Palestina dan Israel sama-sama berhak mendapatkan ukuran kebebasan, keamanan dan kemakmuran yang sama.

Biden telah berjanji membuka kembali konsulat tersebut, yang ditutup di bawah Trump, yang pemerintahannya mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel. Langkah itu membuat marah orang-orang Palestina yang melihat sektor timurnya sebagai ibu kota masa depan mereka.

Israel menentang konsulat Palestina di Jerusalem, dengan mengatakan AS harus membuka misi diplomatik itu di Ramallah, pusat Otoritas Palestina di Tepi Barat yang diduduki.

Sementara itu, AS, dalam beberapa hari terakhir, mengubah nama Unit Urusan Palestina menjadi Kantor Urusan Palestina (OPA), tanpa mendefinisikannya sebagai konsulat.

Unit tersebut beroperasi di bawah naungan Kedutaan Besar AS di Jerusalem, dan melaporkan hal-hal substantif langsung ke Departemen Luar Negeri, kata seorang juru bicara OPA, yang mencatat bahwa penataan baru itu untuk memperkuat pelaporan diplomatik dan keterlibatan diplomasi publik mereka.

Langkah itu dilakukan menjelang kemungkinan kunjungan Biden ke wilayah tersebut. Presiden AS mengatakan dia sedang mempertimbangkan perjalanan ke Arab Saudi, Israel, dan wilayah Palestina pada Juli. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya