Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Usulan AS untuk Gelar KTT Israel-Palestina Ditolak, Kenapa?

Mediaindonesia.com
10/6/2022 21:57
Usulan AS untuk Gelar KTT Israel-Palestina Ditolak, Kenapa?
Wendy Sherman.(AFP/Jeon Heon-Kyun.)

PEMERINTAHAN Amerika Serikat (AS) Biden berusaha untuk mengusulkan pertemuan puncak pada pekan lalu antara pemerintah Israel dan Otoritas Palestina. Sayangnya, usaha itu dengan cepat ditembak jatuh oleh Israel.

Usulan itu muncul selama pertemuan 31 Mei antara Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman dan penasihat keamanan nasional Israel Eyal Hulata di Washington DC. Tiga pejabat Israel mengonfirmasi hal itu kepada media AS Axios sebagaimana dilansir dari The New York Post, Kamis (9/6).

Selama pertemuan tersebut, Sherman dilaporkan mengusulkan pertemuan puncak lima arah antara Israel, Otoritas Palestina, AS, Mesir, dan Yordania. Pertemuan itu dapat diadakan di Washington DC.

Hulata dilaporkan menolak gagasan itu. Ia memberi tahu Sherman bahwa baik Israel maupun Otoritas Palestina tidak akan siap untuk pertemuan semacam itu. Penasihat keamanan nasional Israel itu menambahkan bahwa negara itu tidak tertarik pada foto pertemuan yang kemungkinan tidak akan menghasilkan apa-apa selain krisis harapan.

"Kami tidak menyukai ide ini," kata seorang pejabat senior Israel kepada Axios. "Pengalaman masa lalu mengajari kami bahwa krisis ekspektasi seperti itu dapat menyebabkan eskalasi di lapangan."

Usulan itu muncul ketika pemerintahan Biden tampaknya mendorong cakrawala politik antara Israel dan pejabat Palestina, menurut laporan itu. Pemerintah dilaporkan membahas pertemuan potensial dengan negara Timur Tengah itu sejak awal Desember.

Israel juga menyatakan keberatan saat itu dengan menunjuk pada sikap tegas Perdana Menteri Naftali Bennett yang tidak akan berpartisipasi dalam bentuk apa pun terkait negosiasi politik dengan Palestina. Dua pejabat Israel mengatakan hal tersebut kepada Axios saat itu.

Sejak itu, para pejabat Israel dilaporkan berharap dorongan AS akan menghilang tetapi akhirnya memutuskan untuk menegaskan kembali penolakannya minggu lalu. Seorang pejabat mengatakan kepada Axios bahwa pemerintah Israel tidak tahu pemerintahan Biden mendorong KTT itu begitu keras, ketika kemungkinan itu benar-benar terjadi tetap tipis.

Departemen Luar Negeri AS tidak segera menanggapi permintaan komentar The Post. Seorang juru bicara mengatakan kepada media tersebut, "Kami tidak memiliki apa pun untuk diumumkan."

Baca juga: Suriah Hentikan Penerbangan Bandara Damaskus setelah Serangan Israel

Departemen Luar Negeri tidak merinci proposal Sherman dalam pembacaan pertemuan minggu lalu. Hanya mereka membahas, "Pentingnya Israel dan Palestina bekerja sama untuk menjaga ketenangan dan mengurangi ketegangan."

Wakil Sekretaris Sherman menegaskan kepada Penasihat Keamanan Nasional Hulata tentang kebutuhan untuk maju menuju kenyataan orang Israel dan Palestina sama-sama dapat menikmati ukuran keamanan, kebebasan, dan kemakmuran yang sama. "Mereka sepakat tentang perlunya koordinasi erat yang berkelanjutan antara Amerika Serikat dan Israel untuk memajukan keamanan dan stabilitas regional," kata departemen itu. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya