Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
BADAN keamanan Israel Shin Bet menemukan upaya operasi Iran untuk memikat akademisi Israel, pebisnis, dan mantan pejabat pertahanan di luar negeri dalam upaya untuk menculik atau menyakiti mereka. Badan tersebut telah memperingatkan di masa lalu bahwa Iran berusaha untuk memikat orang Israel di luar negeri.
"Ini metode operasi yang terkenal dari badan intelijen dan keamanan Iran yang dipimpin oleh Organisasi Intelijen Pengawal Revolusi, Pasukan Quds, dan Kementerian Intelijen," tuduh Shin Bet pada Kamis (19/5) sebagaimana dilansir The Times of Israel. Badan tersebut mengatakan para operator menggunakan email palsu serta berpura-pura menjadi akademisi, jurnalis, pengusaha, dan dermawan.
Menurut Shin Bet, para agen Iran berusaha mengumpulkan informasi tentang orang Israel dan mungkin memikat mereka ke luar negeri dengan tujuan menculik atau menyakiti mereka. Sejumlah target tertipu dan hampir pergi ke luar negeri.
Dalam beberapa kasus yang terdaftar oleh Shin Bet, para agen mengundang calon korban datang ke konferensi di Eropa, menggunakan alamat email yang mirip dengan lembaga resmi dan dengan logo mereka. Setelah membuat koneksi awal, percakapan akan berlanjut melalui WhatsApp.
Dalam kasus lain, para pelaku berpura-pura menjadi asisten seorang miliarder Rusia, bernama Nikolai. Mereka menghubungi orang Israel keturunan Rusia dan berusaha meyakinkan mereka untuk bertemu di luar negeri.
Badan keamanan rahasia itu tidak menyebutkan nama akademisi, pebisnis, dan mantan pejabat pertahanan yang menjadi target atau berapa banyak yang dihubungi. Ia juga tidak mengatakan lama operasi itu berlangsung. Ia juga tidak mengatakan bukti yang mengaitkan dugaan operasi itu dengan Iran.
Yossi Melman, seorang reporter veteran Israel yang menulis tentang spycraft, mengatakan kepada Channel 12 news bahwa dia dihubungi oleh salah satu tersangka operasi atas nama seorang peneliti Swiss asli bernama Oliver Thränert yang menawarkan untuk menerbangkannya ke Swiss untuk sebuah konferensi. Awal bulan ini, Shin Bet mengeklaim mengungkap operasi Iran yang mencoba merekrut warga sipil Israel untuk mengumpulkan informasi tentang target di Israel, menggunakan profil media sosial palsu.
Badan tersebut mengatakan telah memantau dugaan operasi Iran sejak awal. Ini bukan pertama kali Iran diduga menggunakan profil media sosial palsu untuk mencoba merekrut orang Israel dalam kegiatan intelijen atau teror. Awal tahun ini, lima orang Israel ditangkap karena membantu operasi Iran, yang sering berpura-pura menjadi orang Yahudi, dalam mengumpulkan intelijen dan membuat koneksi di Israel.
Baca juga: Rabi Steven Burg: Normalisasi Hubungan Saudi-Israel cuma Masalah Waktu
Shin Bet memperingatkan bahwa intelijen Iran terus mencari untuk merekrut orang Israel melalui internet untuk mengumpulkan informasi tentang negara tersebut. "Pejabat keamanan meminta warga Israel untuk waspada dan berhati-hati di tengah ancaman yang ditimbulkan oleh berbagai elemen teroris di media sosial dan melaporkan permintaan yang tidak biasa kepada polisi Israel," kata badan tersebut.
Tahun lalu, seorang pria Israel hampir ditipu oleh seorang agen Iran untuk melakukan perjalanan ke Uni Emirat Arab, tetapi membatalkan perjalanannya setelah mendengar upaya Iran untuk menculik atau menyakiti warga Israel. Pada 2020, Shin Bet menangkap warga negara Israel lain yang dicurigai menjadi mata-mata untuk Iran. (OL-14)
Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyetujui undang-undang yang menghentikan kerja sama negaranya dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
MENTERI Luar Negeri Kuba Bruno Rodriguez menyebutkan bahwa pemimpin ototritas Israel Benjamin Netanyahu berbohong soal program nuklir damai Iran selama lebih dari 30 tahun.
KEMENTERIAN Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI) menyatakan 12 warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dan satu pendamping dari Iran telah tiba di Tanah Air.
OTORITAS Iran pada Senin (30/6) menyatakan bahwa korban tewas akibat serangan Israel selama konflik 12 hari mencapai 935 orang.
IRAN menolak klaim pembenaran AS atas serangan Negeri Paman Sam terhadap fasilitas nuklir Iran yang disebut Washington sebagai pembelaan diri kolektif.
AMERIKA Serikat telah menyetujui penjualan sistem panduan senilai US$510 juta (sekitar Rp8,24 triliun) untuk bunker Israel dan bom regular.
PRESIDEN AS Donald Trump melontarkan kecaman tajam terhadap Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, atas klaim bahwa Teheran memenangkan konflik 12 hari terakhir dengan Israel.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan bahwa dirinya mengetahui lokasi persembunyian Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, selama konflik 12 hari dengan Israel.
Iran akan melarang Direktur Jenderal Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), Rafael Mariano Grossi, untuk memasuki wilayahnya.
Saat ditanya apakah AS akan melakukan serangan tambahan jika Iran kembali mengaktifkan program nuklirnya, Trump membenarkannya.
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump menuding pernyataan keras Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, penuh kebencian dan kebohongan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved