TURKI, pada Rabu (6/4), bergabung dengan kecaman global atas pembunuhan warga sipil di kota Bucha dan kota-kota lain di Ukraina, serta menyerukan penyelidikan independen.
"Gambar-gambar pembantaian, yang telah dipublikasikan di pers dari berbagai daerah termasuk Bucha dan Irpin dekat Kyiv, mengerikan dan menyedihkan bagi kemanusiaan," kata Kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataan.
Selain pesan yang dicicit di Twitter dari Kedutaan Turki di Ukraina pada Senin (4/4), itu adalah reaksi resmi pertama dari Turki setelah puluhan mayat ditemukan di kuburan massal atau di jalan-jalan dekat ibu kota Ukraina selama akhir pekan.
Kremlin telah menolak tuduhan bahwa pasukan Rusia bertanggung jawab atas pembunuhan warga sipil di dekat Kyiv dan menyatakan gambar mayat itu adalah "palsu".
Baca juga: Presiden Ukraina Tantang PBB Soal Invasi Rusia
Tentara Ukraina merebut kembali kendali kota Bucha di luar Kyiv hanya beberapa hari yang lalu dan mengatakan telah menemukan puluhan mayat setelah pasukan Rusia ditarik keluar.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut pembunuhan itu sebagai "kejahatan perang" dan "genosida" dan negara-negara Barat telah meningkatkan sanksi terhadap Rusia sebagai reaksi atas kematian tersebut.
Namun Kremlin telah membantah tuduhan tersebut dan mengklaim gambar yang muncul dari Bucha dan kota-kota lain adalah palsu yang diproduksi oleh pasukan Ukraina, atau bahwa kematian terjadi setelah tentara Rusia ditarik keluar.
"Menargetkan warga sipil yang tidak bersalah tidak dapat diterima," kata Kementerian Luar Negeri Turki.
"Ini adalah harapan utama kami bahwa masalah ini akan menjadi subjek penyelidikan independen dan bahwa mereka yang bertanggung jawab akan diidentifikasi dan dimintai pertanggungjawaban," terangnya.
Turki, tambahnya, akan terus bekerja untuk menghentikan adegan memalukan atas nama kemanusiaan.
Anggota NATO Turki, yang memiliki hubungan kuat dengan Rusia dan Ukraina, telah menengahi untuk mengakhiri konflik tersebut. (AFP/Nur/OL-09)