Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KREMLIN pada Selasa (29/3) membantah laporan bahwa pemilik klub sepak bola Chelsea, Roman Abramovich, diracun saat mengambil bagian dalam pembicaraan damai mengenai Ukraina. Akan tetapi, Rusia menegaskan dia bertindak sebagai perantara.
The Wall Street Journal melaporkan pada Senin (28/3) bahwa Abramovich dan negosiator Ukraina menjadi sasaran yang diduga serangan racun. Ini berpotensi dilakukan oleh kelompok garis keras Moskow yang berusaha menyabotase pembicaraan damai.
"Itu bagian dari sabotase informasi, bagian dari perang informasi," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan. "Tak perlu dikatakan bahwa laporan-laporan ini tidak sesuai dengan kenyataan."
Seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut sebelumnya mengonfirmasi laporan tersebut kepada AFP. "Sayangnya ini terjadi, seperti yang dilaporkan Wall Street Journal," katanya.
Setelah pertemuan di ibu kota Ukraina, Abramovich dan setidaknya dua negosiator senior Ukraina mengalami gejala termasuk mata merah, mata berair yang menyakitkan, dan kulit mengelupas di wajah dan tangan mereka, menurut sumber yang dikutip oleh Wall Street Journal. Penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak tidak mengonfirmasi insiden tersebut.
Peskov mengatakan pengusaha miliarder, yang telah ditempatkan pada daftar sanksi Barat bersama dengan oligarki lain, itu berpartisipasi dalam pembicaraan Selasa di Istanbul. Kantor berita negara RIA Novosti melaporkan bahwa Abramovich berbicara dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Selasa pagi sebelum pembicaraan dimulai.
"Dia bukan anggota resmi delegasi (Rusia)," dalam negosiasi, tetapi, "Terlibat dalam memastikan kontak tertentu antara pihak Rusia dan Ukraina," kata Peskov.
Peran ini membutuhkan persetujuan dari kedua belah pihak, kata juru bicara Kremlin. "Dalam kasus Abramovich, ada persetujuan."
Baca juga: Serangan Rusia Hantam Gedung Pemerintahan di Mykolaiv
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Minggu mengatakan bahwa pemerintahnya menerima tawaran dukungan dari pengusaha Rusia, termasuk Abramovich, yang memiliki dan sedang berusaha menjual Chelsea serta telah lama memiliki hubungan dengan Presiden Vladimir Putin. Zelensky mengatakan kepada wartawan bahwa para pengusaha itu mengatakan mereka ingin melakukan sesuatu untuk mengurangi serangan militer Rusia di Ukraina yang telah menewaskan ribuan orang. (AFP/OL-14)
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan tidak berhasil membuat kemajuan dalam upaya mengakhiri perang di Ukraina.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin menyampaikan Moskow tidak akan mundur dari tujuannya di Ukraina. Hal itu dikatakan Putin kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam percakapan telepon.
Wakil kepala angkatan laut Rusia Mayor Jenderal Mikhail Gudkov tewas dekat perbatasan Ukraina.
Donald Trump mengakui tak ada kemajuan dalam pembicaraan damai dengan Vladimir Putin terkait perang Ukraina.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin menyatakan kesiapan untuk melanjutkan putaran ketiga pembicaraan damai dengan Ukraina. Kemungkinan pertemuan digelar di Istanbul, Turki.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin membuka peluang bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di tengah upaya Moskow melanjutkan proses negosiasi damai dengan Ukraina.
"Langkah itu dimaksudkan agar orang-orang yang dekat dengan pemerintah Rusia agar menjaga jarak dari Kremlin sehingga perang bisa segera berakhir."
Era baru Chelsea setelah Roman Abramovich akan segera dimulai. Pemerintah Inggris dan Liga Primer akhirnya menyetujui penawaran oleh konsorsium pengusaha AS Todd Boehly.
Situs resmi Chelsea menyatakan 2,5 miliar poundsterling (sekira Rp44,7 triliun) dari total investasi kelompok pemilik baru tersebut akan dialokasikan untuk membeli 100 persen saham klub.
"Abramovich tidak meminta agar utang terhadap dirinya dilunasi. Pernyataan itu tidak benar."
ROMAN Abramovich diklaim akan berusaha membeli klub La Liga Spanyol, Valencia, begitu Chelsea resmi terjual.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved