Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
KESEPAKATAN untuk memulihkan pakta yang membatasi program nuklir Iran tidak akan segera terjadi. Meski begtu, Washington siap mengambil keputusan yang sulit untuk mewujudkannya. Hal itu disampaikan Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Ned Price, Senin (21/3).
Price mengatakan kepada wartawan bahwa dia tidak bisa membahas secara spesifik masalah terakhir yang tersisa dalam negosiasi selama 11 bulan untuk memulihkan Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), yang bertujuan mencegah Teheran memproduksi senjata nuklir.
"Kami tidak dalam praktik negosiasi di depan umum," kata Price, di tengah laporan bahwa kesepakatan sudah dekat. "Kami siap membuat keputusan sulit untuk mengembalikan program nuklir Iran ke batas JCPOA-nya."
Baca juga: PM Israel Harap Rezim Iran Berubah dalam Tahun Baru Persia
Untuk AS, kata dia, masalah utama tetap Iran berkomitmen untuk membatasi kegiatan nuklir mereka yang dapat diverifikasi, sebagai imbalan atas pelonggaran sanksi hukuman yang dijatuhkan kepada negara tersebut.
Menurut sumber yang dekat dengan pembicaraan tersebut, Iran bersikeras pada jaminan ekonomi jika pemerintahan AS di masa depan mengubah pendiriannya dan membatalkan perjanjian itu, seperti yang dilakukan Presiden Donald Trump pada 2018; dan Washington menghapus penunjukan kelompok teror resminya terhadap Pengawal Revolusi Iran.
"Kami tidak akan menanggapi klaim spesifik tentang sanksi apa yang mungkin atau mungkin tidak kami cabut sebagai bagian dari kemungkinan untuk kembali mematuhi JCPOA," kata Price.
Dia mengatakan negosiator kunci AS, Rob Malley, belum kembali ke Wina untuk melanjutkan putaran negosiasi terbaru.
"Saya ingin memperjelas bahwa kesepakatan tidak akan segera terjadi dan juga tidak pasti," katanya. "Faktanya, kami sedang mempersiapkan skenario yang sama dengan dan tanpa pengembalian bersama ke implementasi penuh JCPOA." (AFP/OL-1)
SERANGAN mendadak Israel terhadap Iran selama 12 hari pada Juni lalu tak hanya mengejutkan dunia internasional tetapi juga membuka tabir kerentanan serius dalam sistem keamanan.
IRAN akan menjadi tuan rumah pertemuan trilateral tingkat tinggi dengan Tiongkok dan Rusia pada hari ini waktu setempat.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian dilaporkan mengalami luka ringan saat serangan udara Israel, 16 Juni lalu.
IRAN menerima sistem rudal permukaan-ke-udara dari Tiongkok sebagai bagian dari upaya cepat membangun kembali pertahanan udaranya yang rusak akibat serangan Israel selama konflik 12 hari.
Sistem rudal HQ-9B Tiongkok mampu menempuh jarak hingga mencapai 260 kilometer dan ketinggian maksimum 27 kilometer.
PRESIDEN Iran Masoud Pezeshkian mengeklaim bahwa Israel mencoba membunuhnya dalam serangan udara yang terjadi kurang dari sebulan lalu.
Trump sebelumnya menyampaikan telah memerintahkan pengerahan dua kapal selam bertenaga nuklir sebagai tanggapan atas komentar Medvedev.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan bahwa dirinya telah memerintahkan dua kapal selam nuklir untuk dikerahkan ke wilayah yang tepat.
Pemerintah harus mengirim tenaga ahli ke negara-negara maju yang telah mengoperasionalkan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).
PEMERINTAH Rusia kembali menegaskan sikap tegasnya terkait kebijakan pertahanan nasional, khususnya soal doktrin nuklir.
KETIKA Israel secara intensif menggempur berbagai fasilitas nuklir Iran dalam eskalasi terbaru, dunia justru kembali mengalihkan perhatian pada program nuklir rahasia Israel, Dimona.
Pandangan pemerintah AS terhadap dampak kerusakan pada tiga situs nuklir utama Iran masih konsisten, dan penilaian tersebut sejauh ini tidak mengalami perubahan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved