Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Pasukan Rusia Semakin Mendekati Ibu Kota Ukraina

Nur Aivanni
11/3/2022 16:36
Pasukan Rusia Semakin Mendekati Ibu Kota Ukraina
Warga di Kota Irpin, wilayah utara Ukraina, melakukan evakuasi di tengah serangan pasukan Rusia.(AFP)

PASUKAN militer Rusia terpantau semakin mendekat ke wilayah Kiev, Ibu Kota Ukraina, pada Jumat waktu setempat. Tepatnya, ketika pejabat menyatakan Kiev sedang diubah menjadi "benteng".

Ratusan ribu warga sipil tetap bersembunyi di sejumlah kota Ukraina, termasuk Mariupol yang terkepung. Rusia masih melancarkan serangan, setelah pembicaraan pertama antara Moskow dan Kiev berakhir tanpa kemajuan.

Dalam sebuah pernyataan, militer Ukraina memperingatkan bahwa musuh mencoba untuk menghilangkan pertahanan pasukan Ukraina di sekitar wilayah di barat dan barat laut Ibu Kota untuk memblokir wilayah Kiev.

Baca juga: Menlu Rusia dan Ukraina Gagal Capai Kesepakatan dalam Perundingan di Turki 

"Kami tidak bisa mengesampingkan pergerakan musuh ke timur menuju Brovary," imbuh pernyataan tersebut.

Wali Kota Kiev Vitali Klitschko mengatakan setengah dari populasi telah melarikan diri. Kota tersebut telah diubah menjadi benteng. "Setiap jalan, setiap bangunan, setiap pos pemeriksaan telah dibentengi," ungkap Klitschko.

Saat ini, pasukan Rusia mengepung setidaknya empat kota besar Ukraina dan kendaraan lapis baja telah meluncur ke tepi timur laut Kiev.

Baca juga: G7 Minta Produsen Minyak dan Gas Tingkatkan Ekspor

Tentara Ukraina menggambarkan ada pertempuran sengit untuk menguasai jalan raya utama menuju ke Ibu Kota. Dalam pembaruan intelijen, Kementerian Pertahanan Inggris menyebut pasukan Rusia melakukan peningkatan jumlah pasukan, yang dikerahkan untuk mengepung sejumlah kota utama.

Komite Palang Merah Internasional (ICRC) melaporkan sejumlah warga mulai berebut makanan dan banyak yang kehabisan air minum. "Beberapa orang masih memiliki makanan, tetapi saya tidak yakin berapa lama akan bertahan," kata perwakilan ICRC.(AFP/OL-11)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya