Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
PEMERINTAH Australia akan menghabiskan setidaknya 10 miliar dolar Australia (S$10 miliar) untuk membangun pangkalan baru guna menampung armada kapal selam nuklir masa depan. Hal ini disampaikan saat Perdana Menteri Scott Morrison memperingatkan perang Ukraina pasti akan meluas ke Indo-Pasifik.
Morrison akan mengumumkan proyek tersebut, pembangunan pertama pangkalan besar baru di Australia sejak 1990-an, dalam pidato kebijakan luar negeri di Sydney pada Senin (7/3). Departemen Pertahanan telah memilih tiga kemungkinan lokasi pantai timur untuk fasilitas kapal selam - Newcastle dan Port Kembla di negara bagian New South Wales dan ibu kota Queensland, Brisbane.
Dalam pidatonya di Lowy Institute, Morrison memperingatkan terhadap meningkatnya militerisasi dan serangan terhadap demokrasi liberal di kawasan Asia-Pasifik. Australia pun menghadapi lingkungan keamanan yang paling sulit dan berbahaya dalam 80 tahun.
Pengumuman itu muncul ketika Morrison berusaha untuk meningkatkan kredensial keamanan nasionalnya menjelang pemilu yang diadakan pada akhir Mei.
Baca juga: Kesepakatan Kapal Selam Nuklir Australia-Inggris Alami Kemajuan
Australia berencana untuk membangun dan mulai mengoperasikan armada kapal selam nuklir dalam beberapa dekade mendatang dengan bantuan Amerika Serikat dan Inggris, di bawah perjanjian Aukus yang ditandatangani pada September tahun lalu. Kapasitas pertahanan baru itu dapat memungkinkan Australia memiliki kemampuan yang lebih besar untuk memproyeksikan kekuatan di seluruh kawasan Asia-Pasifik.
Belum ada pengumuman apakah Australia akan menggunakan desain Inggris atau AS untuk armada kapal selamnya atau bagaimana Australia akan melatih angkatan lautnya dalam teknologi baru tersebut.
Saat berbicara kepada Australian Broadcasting Corporation pada Minggu, Menteri Pertahanan Peter Dutton mengatakan akan ada pengumuman tentang desainnya dalam beberapa bulan ke depan.
Australia telah memiliki satu pangkalan kapal selam di pantai barat negara itu, di mana armada kapal selam kelas Collins yang sudah tua bermarkas. Morrison mengatakan pangkalan pantai barat akan terus beroperasi bahkan setelah fasilitas baru itu selesai.
Menurut pemerintah, pekerjaan awal pada fasilitas baru diharapkan akan selesai pada akhir 2023.
"Juga akan ada manfaat yang signifikan bagi industri lokal dan nasional dalam mendukung pangkalan baru dan armada kapal selam bertenaga nuklir yang lebih kompleks dan lebih besar," ucap Morrison. (Straits Times/OL-5)
Presiden AS Donald Trump mengirim pesan dukungan kepada Ukraina yang merayakan Hari Kemerdekaan ke-34.
Dalam pidato peringatan Hari Kemerdekaan, Presiden Volodymyr Zelensky menegaskan Ukraina akan terus berjuang demi kebebasan dan perdamaian yang adil.
Pada akhir 1990-an, dia menilai ada perbedaan antara percaya kepada Tuhan dan agama yang terorganisasi.
Harga bensin di Rusia tembus rekor tertinggi usai serangan drone Ukraina menghantam kilang minyak dan infrastruktur energi.
Bagi Putin, tidak ada alasan untuk mengalah.
Trump menilai akan lebih baik jika Putin dan Zelensky bertemu lebih dulu tanpa dirinya.
Peimpin Korea Utara, Kim Jong Un, serukan percepatan perluasan kemampuan senjata nuklir di negaranya.
Kepala Negara mengingatkan bahwa meskipun Indonesia tidak menyukai perang, realitas menunjukkan konflik bersenjata terjadi di berbagai belahan dunia.
Keputusan itu diambil meski ada penolakan luas dari publik dan kekhawatiran langkan tersebut akan membahayakan para sandera.
MENTERI Dalam Negeri Suriah Anas Khattab mengatakan bahwa pasukan keamanan telah memberlakukan gencatan senjata di dalam Kota Suwayda.
JUMLAH korban tewas akibat konflik bersenjata yang melanda Provinsi Suwayda, wilayah yang mayoritas penduduknya berasal dari suku Druze di Suriah, kini telah mencapai sedikitnya 1.120 jiwa.
PASUKAN keamanan dalam negeri Suriah berhasil menegakkan gencatan senjata di Kota Suwayda, membuka jalan menuju pertukaran tahanan dan pemulihan ketertiban secara bertahap.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved