Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
MANTAN presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Sabtu (26/2), mengutuk invasi Rusia di Ukraina dan mengaku dirinya berdoa untuk rakyat Ukraina.
Trump menyampaikan hal itu dalam pidatonya di Konferensi Aksi Politik Konservatif (CPAC) di Florida.
Beberapa jam sebelumnya, AS dan sekutunya mengumumkan sanksi baru kepada Rusia. Mereka akan mendepak sejumlah bank Rusia dari sistem pembayaran global dan membatasi kemampuan bank sentral Rusia untuk mendukung mata uang rubel.
Baca juga: Jerman Berencana Kirim Senjata ke Ukraina
Di depan kerumunan peserta CPAC, Trump mengungkapkan simpatinya kepada rakyat Ukraina dan kali ini memuji Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Dia menyebut Zelensky 'berani' karena tetap bertahan di Kiev, ibu kota Ukraina.
"Serangan Rusia terhadap Ukraina mengerikan. Kita berdoa bagi rakyat Ukraina yang bangga. Tuhan memberkati mereka semua," kata Trump.
Perkataan Trump itu bertolak belakang dengan sikap dia sebelumnya ketika memuji Presiden Rusia Vladimir Putin.
Awal pekan ini, Trump membuat jengkel sejumlah anggota partai Republik setelah menyebut tindakan Putin di Ukraina sebagai 'jenius' dan 'cukup cerdas'.
Trump menggunakan panggung CPAC untuk menyerang Presiden AS Joe Biden. Dia mengatakan Putin menyerang Ukraina dengan memanfaatkan 'kelemahan' Biden.
Trump mengaitkan invasi itu dengan pemilihan presiden AS 2020, lagi-lagi dengan menuduh adanya kecurangan di balik kemenangan Biden.
"Seperti yang dipahami setiap orang, bencana mengerikan ini tidak akan pernah terjadi jika pemilihan kita tidak dicurangi dan jika saya presidennya," kata dia.
"Andalah presidennya!" teriak seorang perempuan dari kerumunan peserta.
Trump juga menyebut invasi Rusia di Georgia terjadi selama pemerintahan George W Bush dan aneksasi Krimea saat AS dipimpin Barack Obama.
"Saya berdiri sebagai satu-satunya presiden di abad 21 yang tidak melihat Rusia menginvasi negara lain," klaim Trump.
Trump mengatakan dirinya benar mengatakan Putin cerdas karena Presiden Rusia itu menipu para pemimpin dunia.
"Masalah yang sebenarnya adalah pemimpin kita bodoh, bodoh. Begitu bodoh," kata dia.
Sebelumnya, dalam sebuah wawancara, Sabtu (26/2), Biden mengolok-olok komentar Trump bahwa Putin adalah seorang 'jenius'.
"Saya lebih percaya dengan Trump yang mengatakan bahwa Putin seorang jenius daripada ketika dia menyebut dirinya jenius yang stabil," kata Biden.
Selama konferensi CPAC yang berlangsung empat hari dan berakhir pada Minggu (27/2), para politikus konservatif berkali-kali mengatakan bahwa Putin menginvasi Ukraina karena dia tahu Biden 'lemah'. (Ant/OL-1)
Pengamat Timur Tengah, Faisal Assegaf, berbagi pengalaman dramatisnya selama 100 jam ditahan oleh pasukan Kurdi di Suriah pada April 2025.
Seberapa siap pemerintah mengantisipasi dan menghadapinya?
Hari Pelantikan selalu menghadirkan kemegahan dan gaya busana yang memukau. Dari topi elegan Melania Trump hingga setelan klasik Ivanka Trump.
Melania Trump tampil memukau dengan gaun strapless putih karya Hervé Pierre, melanjutkan kolaborasi mereka sejak pelantikan 2017.
Gelombang boikot wisata ke AS semakin meluas di kalangan warga Kanada sebagai respons terhadap kebijakan kontroversial Presiden Donald Trump.
Rapinoe menegaskan dirinya tidak akan pergi ke Gedung Putih seandainya timnas AS menjadi juara Piala Dunia Putri.
negara terbesar di dunia, nomor satu luasnya lebih dari 18 juta km persegi atau setara 11% dari luas daratan bumi
Aku menyeberangi batas pantai di antara kebajikan dan kejahatan.
Izinkan aku berangkat untuk kembali di suatu pekat. Menyembah, menyapu air mata rindu.
Pemikiran Remy dalam dunia kebudayaan sangat penting. Ia adalah tokoh hebat,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved